Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik/PUSKEPI Sofyano Zakaria ikut menyoroti besaran subsidi yang harus digelontorkan pemerintah untuk subsidi bahan bakar jenis Pertalite.
Karena itu, pihaknya pun mengusulkan agar pemerintah menghapus BBM Pertalite (RON 90) dan menggantinya dengan Pertamax (RON 92) sebagai BBM bersubsidi.
Menurutnya, berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada Juli 2022, harga keekonomian BBM bersubsidi Pertalite Rp17.200 per liter, sedangkan Pertamina menjualnya dengan harga Rp7.650 per liter.
"Artinya pada setiap liter Pertalite RON 90 yang dibeli masyarakat terdapat subdidi negara sebesar Rp 9.550 per liter. Subsidi yang dikeluarkan ini terlalu besar, sehingga sangat membebani Keuangan Pemerintah," katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/7/2022).
Lanjutnya, ia mengatakan jika Pertalite dihapus dan diganti Pertamax maka beban subsidi yang ditanggung pemerintah hanya Rp5.400 per liter.
Menurutnya, angka tersebut didapat Angka dari selisih harga keekonomian Pertamax RON 92 sebesar Rp17.900 per liter, dengan harga jual eceran Pertamax92 Non Subsidi saat ini sebesar Rp12.500 per liter.
“Artinya, jika Pemerintah mengalihkan subsidi Pertalite ke Pertamax RON 92, maka Negara hanya mensubsidi sebesar Rp5.400 per liter, sementara subsidi untuk Pertalite mencapai Rp9.550 per liter, hampir dua kali lipatnya,” bebernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil