Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM Pastikan BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman, Berapa Stoknya?

Menteri ESDM Pastikan BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman, Berapa Stoknya? Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman.

Bahlil memastikan ketersediaan pasokan BBM untuk Nataru ini setelah melakukan pengecekan langsung ke Refinery Unit (RU) V Balikpapan di Kalimantan Timur pada Sabtu (14/12/2024).

Baca Juga: PLN Kolaborasi dengan Startup, Targetkan 1.100 SPKLU Baru di 2025

"Pemerintah dengan PT Pertamina (persero) memastikan bahwa ketersediaan BBM untuk Natal dan Tahun Baru sekaligus suplai ke daerah tertinggal sampai daerah terluar, alhamdulillah clear (aman), gak ada masalah. Stok ketersediaan BBM bisa sampai 20 hingga 21 hari," kata Bahlil, dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Senin (16/12).

Bahlil menegaskan ketersedian pasokan BBM tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Nataru saja, melainkan menjaga ativitas perekonomian terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan, seperti nelayan, petani dan sebagainya.

Berdasarkan data PT Pertamina, ketahanan stok BBM nasional hingga per 12 Desember 2024 meliputi Pertalite dengan coverage day selama 18,47 hari, Pertamax (20,58 hari), Pertamax Turbo (32,60 hari), Solar (16,75 hari), Pertamax Dex (36,93 hari), dan Avtur (32,11 hari).

Kendati begitu, pemerintah tengah berupaya meningkatkan produksi dan coverage day BBM nasional melalui pelaksanaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KBP).

Dari hasil pengecekan, Bahlil mengungkapkan perkembangan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk itu, pemerintah mendorong untuk terus melakukan percepatan penyelesaian.

"Tadi saya lihat tinggal minornya dan progres pekerjaannya itu sudah mencapai 91%. Saya akui berdasarkan presentasi dari teman-teman pertamina itu ada terjadi defisit progres. Namun saya sudah minta kepada mereka dipercepat, awalnya bulan September (2025), tapi saya minta dimajukan dengan cara apapun agar bisa menuju ketahanan energi," ungkapnya.

Bahlil menilai keberadaan RDMP Balikpapan sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita. Pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menggenjot produksi minyak nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: