Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Subsidi BBM Terlalu Besar, Sofyano Usul Pertalite Dihapus Aja

Subsidi BBM Terlalu Besar, Sofyano Usul Pertalite Dihapus Aja Kredit Foto: Antara/MN Kanwa

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan menurunkan harga jual Pertamax, misalnya Rp11.500 berarti pemerintah hanya mensubsidi Rp6.400 per liter dan Ini masih jauh lebih hemat ketimbang Pemerintah mensubsidi Pertalite saat ini yang sebesar Rp9.550 per liter.

“Jika negara mensubsidi Pertamax dan pemakaian Pertamax (kuota per tahun) adalah sebesar 23 juta KL, atau sama dengan kuota Pertalite untuk tahun 2022, maka secara nominal subsidi Pertamax adalah sekitar Rp 124 triliun, sedangkan subsidi Pertalite untuk kuota sebanyak 23 juta KL adalah Rp 219,65 triliun. Ini belum termasuk jika nanti terjadi kebocoran (jebol) yang bisa mencapai 3.7 juta KL karena diperkirakan Pertalite akan jebol menjadi sekitar 26,7 juta KL,” paparnya.

Sambungnya, ia mengatakan pemerintah juga perlu merevisi aturan pengawasan pengendalian kuota BBM subsidi/kompensasi tahun 2022, karena tanpa itu maka Pemerintah akan sulit menghindar dari kebocoran atas kuota yang telah ditetapkan.

“Yang menjadi pertanyaan, jika terjadi kebocoran atau sampai kuota yang ditetapkan jebol, maka pihak-pihak mana saja yang diuntungkan? Ini perlu diantisipasi pemerintah dengan memperketat pengawasan,” tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: