Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sering Komunikasi Gegara Hal Ini, Anies Bongkar Percakapan dengan Luhut Binsar: Insya Allah...

Sering Komunikasi Gegara Hal Ini, Anies Bongkar Percakapan dengan Luhut Binsar: Insya Allah... Anies Baswedan | Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membongkar percakapannya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Obrolan tersebut terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jakarta.

Diketahui, Luhut merupakan salah satu pihak yang menandatangani terbentuknya Satgas Khusus Penanganan PMK. Satgas tersebut melibatkan Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BNPB, TNI dan Polri.

Baca Juga: Ikuti Proses Hukum, Anies Baswedan Belum Beri Keputusan Soal ACT: Bisa-bisa Menghakimi Berdasarkan Opini

"Saya komunikasi rutin dengan penanggung jawab Jawa Bali yaitu Pak Luhut Binsar Pandjaitan sehingga kita komunikasi, terus mengkaji setiap perkembangan," ujar Anies saat ditemui usai salat Iduladha di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, dikutip dari Antara, Minggu (10/7/2022).

Menurutnya, komunikasi itu telah dilakukan Anies selama PMK merebak di beberapa wilayah Indonesia.

Anies juga melalui Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) melakukan pemeriksaan hewan kurban di lapangan untuk mengantisipasi PMK. Namun, Anies tidak menjelaskan secara rinci terkait komunikasi dengan Luhut itu.

Baca Juga: Anies Bakal Sanksi Tegas Perusahaan yang Terbukti Masuk Golongan Ini: Kami Ambil Langkah Cabut Izinnya!

"Rapat koordinasi terus dilakukan. Jadi, insya Allah kondisi terpantau dan kita koordinasi terus," tutur Anies Baswedan.

Adapun, berdasarkan data yang diunggah website siagapmk.id, tercatat ada 1.016 hewan ternak di DKI Jakarta yang terpapar PMK. Jakarta Timur menjadi daerah dengan penyumbang kasus PMK terbanyak yakni 980 kasus.

Di urutan kedua ada Jakarta Barat dengan 15 kasus, Jakarta Selatan 13 dan Jakarta Utara delapan kasus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: