Gak Usah Takut, Beranilah Laporkan Kejahatan Siber di Dunia Digital
Keamanan digital dibutuhkan sehingga bisa nyaman bermedia digital. Individu yang cakap digital harus berani melapor ketika menemukan, mengetahui, atau menjadi korban kejahatan siber (cyber crime).
Istilah kejahatan siber sekarang ini merujuk pada suatu tindakan kejahatan berhubungan dengan dunia maya dan tidakan kejahatan menggunakan komputer. Keberanian melaporkan kejahatan siber tidak hanya menyelematkan diri sendiri, tapi turut membantu sesama pengguna media digital.
Baca Juga: Mau Cakap Internet? Skills Aja Gak Cukup, Etika Digital Juga Diperlukan!
“Tidak hanya kita yang mendapat manfaat, nantinya banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya laporan dari kita ketika mengetahui adanya tindak kejahatan siber,” kata Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung dan Sekretaris Relawan TIK Jatim, Mei Santi, S.Sy., M.Sy saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/7).
Pembajakan, penipuan, pencurian, pornografi, pelecehan, pemalsuan, pemfitnahan, dan perjudian merupakan kejahatan siber yang sering ditemui sekarang ini. Pelaku biasanya mengirimkan pesan spam melalui SMS dan WA. Sehingga masyarakat harus waspada dan berhati-hati.
Ada beberapa cara melaporkan pelaku kejahatan. Salah satunya melalui laman patrolisiber.id. Portal ini dibuat untuk mengumpulkan informasi pelaku kejahatan siber, seperti nama, nomor telepon, nomor rekening, akun media sosial, alamat e-mail, dan lain sebagainya.
“Informasi ini juga bisa diakses pengunjung laman patrolisiber.id melalui fitur Cari, sebelum bertransaksi atau berkomunikasi dengan orang yang mencurigakan,” kata Mei.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara (AIS Nusantara), Anifatul Jannah, S.I.Kom, MA, serta Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung dan Sekretaris Relawan TIK Jatim, Mei Santi, S.Sy., M.Sy.
Baca Juga: Buzzer Teruslah Lancarkan Fitnah, Anies Baswedan Cuma Bakal Tersenyum , Geisz Chalifah Blak-blakan!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar