Pemerintah menegaskan telah melakukan berbagai upaya untuk menerapkan program dekarbonisasi salah satunya dengan konversi energi fosil ke energi bersih.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di area 3T dengan pembangkit listrik tenaga gas dan energi terbarukan.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat menghadiri Sydney Energy Forum di Australia pada beberapa waktu lalu.
Indonesia katanya juga melaksanakan proyek percontohan untuk teknologi penangkapan karbon , konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik, pemanfaatan peralatan rumah tangga listrik, dan implementasi retirement pembangkit batubara.
“Di sisi lain, teknologi solar fotovoltaik juga penting untuk dikembangkan guna meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia. Industri pendukung diperlukan untuk pengembangan ini dalam rangka meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri,” kata Arifin.
Dalam kesempatan itu, dia memaparkan bahwa sumber daya Indonesia untuk mendukung peta jalan transisi energi juga berasal dari sumber daya mineral, antara lain nikel, tembaga, bauksit, mangan, timah, dan banyak lagi.
Pemerintah Indonesia sendiri memprioritaskan peningkatan nilai tambah mineral tersebut, misalnya nikel dan kobalt sebagai bahan baku pembuatan baterai untuk kendaraan listrik dan sebagai penyimpan pembangkit listrik energi terbarukan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar