Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habis Gotabaya Rajapaksa Mundur, Begini Nasib Sri Lanka dan Rakyatnya

Habis Gotabaya Rajapaksa Mundur, Begini Nasib Sri Lanka dan Rakyatnya Kredit Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
Warta Ekonomi, Kolombo -

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah secara resmi mengundurkan diri, kata juru bicara parlemen negara itu.

Pengumuman resmi pengunduran diri Rajapaksa dibuat dalam pidato yang disiarkan televisi oleh juru bicara, Mahinda Yapa Abeywardena, pada Jumat (15/7/2022) pagi, lapor The Guardian.

Baca Juga: Lewat Email, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Akhirnya Mundur

Abeywardena menegaskan bahwa, menurut konstitusi, perdana menteri, Ranil Wickremesinghe, akan dilantik sebagai presiden sementara pada hari Jumat.

Wickremesinghe akan memegang peran sampai pemungutan suara baru diadakan oleh anggota parlemen di parlemen minggu depan.

Proses pemungutan suara, kata Abeywardena, dan pengukuhan presiden baru kemungkinan akan memakan waktu tujuh hari.

Abeywardena meminta agar semua pemimpin partai politik “meluaskan dukungan mereka” untuk kelancaran pemilihan presiden baru, dan untuk “menegakkan demokrasi” selama masa transisi.

Parlemen sekarang akan berkumpul kembali pada Sabtu (16/7/2022), untuk memulai proses pemasangan pemerintah "persatuan" semua partai yang baru, yang terdiri dari banyak partai politik.

Partai-partai oposisi mengatakan mereka akan bertemu pagi ini dan mengajukan nama baru untuk perdana menteri, kemungkinan besar Sajith Premadasa, pemimpin partai oposisi terbesar.

Rajapaksa saat ini berada di Singapura, tempat ia melarikan diri sejak Rabu (13/7/2022), melalui Maladewa.

Surat pengunduran dirinya dikirim pada Kamis (14/7/2022) malam, pertama melalui email dan kemudian yang asli dikirim dengan penerbangan diplomatik, tetapi pengumuman resmi ditunda hingga Jumat (15/7/2022) sementara kantor pembicara memverifikasi surat tersebut.

Keputusan Rajapaksa untuk melarikan diri tanpa mengundurkan diri telah membuat Sri Lanka dalam keadaan limbo politik selama lebih dari 36 jam, dan ketegangan meningkat di negara itu, yang tetap dalam keadaan darurat.

Jatuhnya Rajapaksa sebagai presiden setelah berbulan-bulan protes terus-menerus yang memintanya untuk mundur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: