Tingkatkan Literasi Keuangan untuk Milenial, Pluang Berkolaborasi dengan ILUNI UI
Platform investasi multi-aset, Pluang mereksmikan kolaborasi mereka dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) untuk meningkatkan literasi keuangan dan investasi di kalangan anak muda.
Chief of Special Projects Pluang, Ronny Hutahayan, mengatakan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi para investor muda dan pemula adalah memahami profil risiko diri sendiri dan produk-produk investasi yang beredar. Padahal, pemahaman ini sangat penting agar seseorang tidak salah membangun fondasi portofolio aset investasi.
“Keuntungan dan kerugian merupakan risiko yang akan dialami investor dalam usaha mencapai kebebasan finansial. Karenanya, memahami profil risiko perlu juga diimbangi dengan kepekaan terhadap lonjakan pasar, kondisi makro, serta kondisi geopolitik. Pemahaman inilah yang ingin kami bagikan kepada para investor muda dan pemula yang dimulai dari kerja sama dengan ILUNI UI,” ungkap Ronny Jumat (15/7/2022).
Baca Juga: Pluang Perkuat Kemitraan dengan BSC, Akan Jadi Calon Pedagang Fisik Aset Kripto
Senada dengan Ronny, Ketua Umum ILUNI UI, Andre Rahadian menilai adanya kebutuhan akan edukasi semacam ini di kalangan civitas kampus. Oleh karena itu, Andre menyambut baik kolaborasi bersama Pluang melalui berbagai kegiatan literasi keuangan.
“Kami berharap kolaborasi bersama Pluang ini mampu membuka wawasan rekan-rekan alumni muda untuk bijak berinvestasi, serta menjadi wadah berbagi pengalaman dan tips bagi mereka yang baru memulai perjalanan berinvestasi,” tutur Andre.
Dalam kesempatan yang sama, Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengatakan selama lima tahun terakhir, pasar modal Indonesia tumbuh delapan kali lipat, ditandai dengan jumlah investor Tanah Air yang meningkat signifikan hingga 9,09 juta investor pada Juni 2022.
"Sayangnya, Survei Nasional Literasi Keuangan 2019 masih menunjukkan rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat, yakni pada angka 38,03%, di mana tingkat literasi pada sektor jasa keuangan pasar modal masih sangat rendah, yakni 4,92%. Merespon kondisi ini," ujar Wilson.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: