Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Ganjar Pranowo, Menurut Survei Sosok Ini yang Akan Jadi Pilihan Warga NU di Pilpres 2024, Anies Baswedan?

Bukan Ganjar Pranowo, Menurut Survei Sosok Ini yang Akan Jadi Pilihan Warga NU di Pilpres 2024, Anies Baswedan? Kredit Foto: Detik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Prabowo Subianto yang kalah lebih dari sekali di Pilpres ternyata masih memeiliki elektabiitas yang cukup tinggi.

Peluang Prabowo juga dianggap terbuka dengan dukungan dari basis suara potensial.

Pasca terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mayoritas warga nahdliyin (NU) mulai berpaling mendukung Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2024.

Demikian salah satu temuan dalam survei nasional terbaru yang dilaksanakan Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dirilis pada hari, Jumat (15/7/2022).

Berdasarkan analisis hasil survei yang dilakukan LSN dengan menggunakan metode cross-tabulation, sebanyak 41, 5 persen responden yang mengaku warga atau simpatisan NU akan memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini.

"Sebanyak 24,2 persen mengaku akan memilih Ganjar Pranowo dan hanya 13,8 persen yang menyatakan akan memilih Anies Baswedan. Sementara itu sisanya (11,2 persen) akan memilih tokoh-tokoh lain dan 10,3 persen belum punya pilihan (undecided)," kata Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry.

Baca Juga: Anies Baswedan Tutup Holywings dan Resmikan Gapura Chinatown Glodok, Rocky Gerung: Kemampuan Seorang Pemimpin untuk Membaca Masa Depan

Dibandingkan survei LSN Februari 2022, terjadi peningkatan dukungan yang signifikan terhadap Prabowo Subianto di kalangan warga nahdliyin. Saat itu baru sekitar 25,3 persen anggota atau simpatisan NU yang menyatakan memilih Prabowo Subianto.

"Namun kali ini mereka yang akan memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu melesat cukup signifikan menjadi 41,5 persen," sambungnya.

Gema menjelaskan, hasil survei LSN kali ini mengindikasikan bahwa terbentuknya koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara Gerindra dan PKB cukup berdampak pada elektabilitas Prabowo Subianto di kalangan waga nahdliyin.

Selain itu berdasarkan media monitoring yang dilakaukan LSN, tingkat percakapan netizen tentang Prabowo di Jawa Timur (wilayah yang menjadi basis NU) juga semakin padat pasca koalisi Gerindra-PKB.

"Ini semua dapat ditafsirkan bahwa jika koalisi Gerindra-PKB semakin diperkuat, warga nahdliyin nampaknya semakin solid mendukung Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029," ujarnya.

Lebih lanjut Bakry mengungkapkan, Jawa Timur dan khususnya warga nahdliyin adalah faktor signifikan yang menyebabkan kekalahan Prabowo Subianto dalam dua kontestasi Pilpres sebelumnya.

Saat itu secara mutlak Prabowo-Hatta (2014) maupun Prabowo-Sandi (2019) mampu menguasai Jawa Barat dan kantong-kantong suara Muhammadiyah dan umat non-nahdliyin lainnya yang tersebar di berbagai provinsi.

Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan... Refly Harun Bongkar Kemampuan di Atas Rata-rata Anies Dibanding Gubernur Sebelumnya, Simak!

"Namun karena Prabowo selalu gagal merebut hati warga Jawa Timur dan NU pada umumnya maka secara nasional Prabowo kalah dari Jokowi," sambungnya.

Kini, lanjut Gema, dapat dimengerti bahwa menjelang Pemilu 2024 beberapa kandidat capres mengidentifikasikan dirinya mewakili warga NU atau berusaha semaksimal mungkin merebut hati warga nahdliyin dan warga Jawa Timur.

"Namun sejauh ini (setidaknya berdasarkan temuan survei LSN), Prabowo menjadi tokoh paling berhasil. Strategi berkoalisi dengan PKB terbukti efektif untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo di Jawa Timur dan khususnya di kalangan nahdliyin," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: