Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertanyakan Dukungan JK untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024, Refly Harun: Yang Terlihat Cawe-cawe Justru Istana

Pertanyakan Dukungan JK untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024, Refly Harun: Yang Terlihat Cawe-cawe Justru Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat meninjau pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/2/2019). Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan keberadaan MRT diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta yang kerugiannya ditaksir mencapai Rp100 Triliun. ANTARA FOTO//dr/foc. | Kredit Foto: Antara/Nando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beredar kabar Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberi sinyal dukungannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. Menanggapi hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan pandangannya.

Refly mempertanyakan keseriusan JK jika memang benar mendukung Anies maju sebagai calon presiden. Ia juga mempertanyakan apakah JK serius mengusung atau justru ingin menghambat Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

"Apakah dia justru menghambat Anies agar calon dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bisa muncul?," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (18/7/2022).

Baca Juga: JK Disebut Mulai “Goyang” Dukung Anies Baswedan, Mazdjo Loyalis Ganjar: Nggak Percaya Diri Lagi Nih?

Refly mengatakan bahwa saat ini, posisi JK masih tak bisa dilepaskan dari Golkar. Sementara itu, Golkar kini berada dalam KIB bersama PPP dan PAN untuk mengusung pasangan calon di Pilpres 2024.

Refly pun mengatakan apakah JK masih condong ke Golkar yang kemungkinan besar menjadi kendaraan politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

"Atau dia lebih condong ke Anies Baswedan?," katanya.

Meskipun begitu, Refly menilai hubungan personal JK dengan Anies Baswedan lebih kuat daripada hubungan institusional.

Baca Juga: JK Berani Buka-bukaan Sosok Duet Pemersatu Bangsa, Gak Ada Nama Anies Baswedan

"JK ke Golkar itu hubungan institusional yang barangkali dia pun tak masuk ke kepengurusan lagi. Namun, hubungan personal itulah yang tak mudah terhapus memorinya," tuturnya.

Sebab, menurut Refly, walaupun pernah jadi ketua umum Golkar, JK kini tak pernah ikut campur lagi dengan urusan partai beringin itu.

"Dia terlihat tidak cawe-cawe lagi dalam pemilihan ketum Golkar selanjutnya. Malah, yang terlihat cawe-cawe justru istana," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: