Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pecah Rekor Suhu Panas Terekstrem, Orang-orang London Rasakan 40 Derajat C

Pecah Rekor Suhu Panas Terekstrem, Orang-orang London Rasakan 40 Derajat C Kredit Foto: Reuters/Marcelo del Pozo

Jasa Ambulans London mengatakan mereka menerima panggilan sekitar 7.000 kali dalam sehari dengan semakin naiknya suhu udara dan jumlah telepon diperkirakan akan naik lagi dari panggilan rata-rata 5.500 kali sehari.

Gelombang panas terjadi ketika suhu rata-rata dunia meningkat lebih dari 1C dari masa pra-industri.

Baca Juga: Kenaikan Suhu Satu Dekade Terakhir, BMKG: Tahun Terpanas Adalah 2016

Saat ini cuaca di Bumi paling panas dalam 125.000 tahun ini, menurut badan sains iklim PBB, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Kita tahu apa menyebabkanya --gas rumah kaca karena bahan bakar fosil seperti batubara dan gas. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfir saat ini berada pada level tertinggi dalam dua juta tahun dan meningkat, kata IPCC.

Bila semua janji berbagai negara dalam konferensi iklim di Glasgow tahun lalu, UN COP26, diterapkan, maka kenaikan suhu pada akhir abad ini diperkirakan mencapai 2,4C.

Berita buruknya adalah emisi CO2 terus meningkat. Bila tidak dikurangi pada 2030, maka suhu udara akan meningkat lebih tinggi. Mungkin setinggi 4C pada akhir abad, menurut para ilmuwan.

Apa artinya peningkatan suhu rata-rata Bumi itu? Artinya gelombang panas seperti yang terjadi di Inggris dan negara Eropa lain akan semakin sering dan lebih tinggi lagi.

Gelombang panas menjadi lebih sering dan lebih lama terjadi. Sembilan hari terpanas di Inggris terjadi sejak 1990.

Dunia lebih menghangat sekitar 1,1C sejak zaman industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali bila berbagai negara di dunia mengurangi emisi secara drastis.

Suhu udara tinggi juga melanda sebagian besar Eropa dan Afrika Utara yang menyebabkan kebakaran semak meluas dari Yunani ke Moroko.

Ribuan orang diungsikan akibat kebakaran semak di Prancis dan Spanyol.

Lebih dari 1.000 orang meninggal akibat suhu udara panas di Portugal dan Spanyol belakangan ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: