Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mapan Manfaatkan Perilaku Komunitas sebagai Celah untuk Optimalkan Kemampuan Finansial Ibu-ibu

Cara Mapan Manfaatkan Perilaku Komunitas sebagai Celah untuk Optimalkan Kemampuan Finansial Ibu-ibu Kredit Foto: MAPAN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komunitas merupakan agen penting yang memiliki kekuatan untuk mendorong suatu pergerakan, termasuk di bidang finansial. Hal ini yang dilihat oleh perusahaan rintisan Mapan sebagai suatu potensi dengan mengoptimalkan kekuatan komunitas dalam menggerakan suatu siklus perekonomian.

Mapan, yang didirikan pada 2009 lalu, fokus memberdayakan komunitas ibu-ibu berpenghasilan menengah ke bawah dengan memberikan fasilitas ekosistem teknologi guna membantu mereka memperoleh pendapatan tambahan. Keunikan dari Mapan adalah menggunakan metode pembayaran yang familiar bagi ibu-ibu, yakni arisan, sebagai pendekatan yang lebih ramah untuk menjangkau kelompok tersebut.

“Sebenarnya [arisan] ini adalah salah satu metode yang sudah umum bagi masyarakat Indonesia. Jadi, penting bagi kami untuk mengambil sebuah kebiasaan yang memang sudah ada,” ujar Ardelia Apti, CEO Mapan (PT Ruma) saat berbincang dengan Warta Ekonomi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tingkatkan Akses Finansial di Indonesia, Mapan Umumkan Pendanaan Seri A Rp222,8 Miliar

Keberhasilan metode arisan yang dilakukan oleh Mapan tercermin pada pendapatan sejumlah agennya, atau yang disebut sebagai Mitra Usaha Mapan (MUM), yang mampu melampaui nilai Rp5 juta tiap bulannya. Ardelia juga mengungkapkan salah satu MUM sukses membentuk 100 grup arisan di platform WhatsApp.

Tak hanya berjualan, MUM juga aktif menginisiasi berbagai bentuk pemasaran digital yang disebarkan melalui WhatsApp maupun Facebook, baik berupa poster maupun video.

"Jadi, mereka bikin poster dan iklan mereka sendiri," ungkap Ardelia.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai cara kerja Mapan Arisan dan pengaruhnya, serta produk-produk Mapan lainnya, berikut lampiran wawancara Warta Ekonomi bersama CEO Mapan Ardelia Apti.

Urgensi apa yang ditemui sehingga terlahir ide untuk membangun Mapan?

Sebenarnya Mapan itu didirikan oleh Pak Aldi Haryopratomo pada 2009, saat itu saya masih kuliah. Di tahun itu, beliau melihat permasalahan yang ada di perekonomian Indonesia dan merasa komunitas berpenghasilan menengah ke bawah menghadapi persoalan akses ke barang-barang bagus, potensi-potensi bisnis, dan potential financing yang masih rendah. Apalagi, dulu belum ada e-commerce dan platform lainnya. Dari situ, tim Mapan punya aspirasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dengan cara memberikan mereka solusi-solusi teknologi.

Pada saat berdiri di 2009, bisnis Mapan fokus memberikan kesempatan bisnis kepada warga untuk bisa menjadi tempat pembayaran tagihan dan pulsa, dari situ awal bisnisnya. Baru di 2015, akhirnya ditambahkan fitur bayar pulsa dan tagihan untuk dijual lagi ke orang lain dan juga menambahkan produk Arisan yang sekarang adalah produk utamanya Mapan.

Produk Arisan ini kami tambahkan karena, selain masalah akses bisnis untuk menambah penghasilan, tim Mapan juga melihat adanya potensi untuk akses ke barang bagus. Selain itu, juga bisa sebagai tabungan untuk barang-barang bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Kira-kira begitu konsep dan cara kerja Mapan.

Mengapa memilih produk arisan?

Isunya itu sendiri adalah akses ke barang-barang bagus, juga masyarakat tidak punya cara pembayaran yang cocok bagi mereka untuk menabung atau menyicil agar bisa membeli barang-barang itu. Biasanya, mereka juga belum punya akun bank, pembayaran digital, dan sebagainya. Melihat isu ini, kami akhirnya memilih arisan. 

Pertama, sebenarnya ini adalah salah satu metode yang sudah umum bagi masyarakat Indonesia. Jadi, penting bagi kami untuk mengambil sebuah kebiasaan yang memang sudah ada. Apalagi ini untuk kalangan yang mungkin literasi finansialnya masih rendah. Itu salah satu alasannya.

Kedua, dengan adanya metode arisan ini, kami bisa menggabungkan solusi [akses] untuk barang-barang bagus lewat katalog arisan dan juga cara pembayarannya sehingga mereka juga bisa memiliki purchasing power untuk membeli barang-barang tersebut. Metode arisan ini kan sebenarnya menabung lalu nanti diacak setiap bulannya terkait siapa yang menang barangnya duluan, tetapi semuanya nanti akan dapat pada gilirannya.

Ketiga, arisan ini ada efek sosialnya. Kami melihat di Indonesia peranan komunitas itu sangat memengaruhi bagaimana nantinya mereka bisa punya motivasi dan disiplin tinggi untuk menabung. Jadi, aspek sosial ini juga salah satu aspek dari Arisan yang kami rasa penting untuk memastikan bahwa [produk] ini berguna untuk kelompok menengah ke bawah.

Tujuan Mapan Arisan adalah untuk membantu ekonomi rumah tangga dan meningkatkan kualitas hidup ibu-ibu yang tergabung dengan Mapan. Boleh dielaborasikan bagaimana peran Mapan dalam tujuan tersebut?

Tujuan ini dari sisi target audiens kami. Pertama, agen kami yang kami sebut Mitra Usaha Mapan atau kami singkat dengan MUM. Di sini, kami punya kesempatan untuk menambah penghasilan rumah tangga mereka dengan menjadi agen Mapan. Karena kami akan memberikan komisi terhadap hasil penjualan mereka di grup-grup arisan yang mereka buat.

Kedua, untuk anggota-anggota arisannya kami merasa impact-nya bisa untuk menambah purchasing power mereka untuk bisa membeli barang yang mereka idam-idamkan dengan cara arisan. Karena ini caranya juga digital, jadi lebih transparan dan trustworthy. Mereka enggak takut bahwa ini akan terjadi penipuan seperti di pinjol.

Jadi, ada dua aspek terkait impact kami terhadap target audiens, dari sisi agen dan juga end customer kami.

Bagaimana Anda melihat kondisi rumah tangga ibu-ibu saat ini? Dari kondisi tersebut, inovasi apa yang Anda persiapkan untuk mengatasi problem yang ada?

Kami melihat ibu-ibu ini sebenarnya punya keinginan untuk mereka dapat mengatur finansial keluarganya, tetapi mereka juga mau menambah penghasilan mereka. Makanya di Mapan, selain Arisan, kami juga menambahkan Mapan Mart dan Mapan Pulsa. Jadi, ibu-ibu ini punya kesempatan bisnis yang enggak hanya di arisan, tetapi juga dengan penjualan pulsa, tagihan, atau consumer goods dari Mapan Mart.

Nanti ke depannya, Mapan pasti akan terus-menerus berusaha untuk menambah lini apa lagi yang bisa kami tawarkan agar ada kesempatan menambah penghasilan rumah tangga untuk agen-agen kami. Selain itu, kami juga ada impact ke end customer. Di sini, kami ingin menambahkan produk-produk yang bisa menambah akses mereka ke finansial. Arisan itu adalah salah satu caranya, tetapi kami juga lagi melihat apakah ada model-model pembayaran lain yang kira-kira cocok untuk memecahkan isu-isu finansial yang belum dijangkau dengan arisan. Karena arisan kan kebanyakan untuk household items, sedangkan kebutuhan finansial luas, enggak hanya household items saja.

Sekarang, itu masih dalam proses untuk sekiranya apa lagi metode pembayaran lain yang bisa kami tawarkan.

Bagaimana sistem Mapan Mart? Seberapa signifikan peran Mapan Mart dalam membantu mitra usaha?

Kalau Mapan Mart biasanya untuk ibu-ibu yang memang mau punya jualan, seperti warung kecil, untuk tetangga-tetangganya. Jadi, biasanya mereka membeli barang-barang yang sifatnya untuk kebutuhan sehari-hari yang biasanya memang ada di warung atau minimarket. Ini bisa mereka jadikan kebutuhan mereka sendiri, tetapi lebih banyak dari MUM kami yang menjualnya lagi.

Jadi, dengan Mapan Mart ini kami sudah melihat ada banyak ibu-ibu yang jadi punya warung baru supaya mereka akhirnya bisa berjualan juga dari barang-barang yang mereka beli dari Mapan Mart.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: