Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mapan Manfaatkan Perilaku Komunitas sebagai Celah untuk Optimalkan Kemampuan Finansial Ibu-ibu

Cara Mapan Manfaatkan Perilaku Komunitas sebagai Celah untuk Optimalkan Kemampuan Finansial Ibu-ibu Kredit Foto: MAPAN

Dengan perkembangan teknologi, pembelian pulsa hingga internet dapat dilakukan melalui platform e-commerce dan sejenisnya. Bagaimana kinerja layanan Mapan Pulsa?

[Kinerjanya] bagus. Sejauh ini, tumbuh kembang [Mapan Pulsa] dari Februari 2022 kemarin sudah bertumbuh sekitar enam kali lipat sejak launching. Tetapi sebenarnya, [fokus utama] memang bukan layanan pulsanya sendiri, tetapi ekosistem Mapannya. Makanya, kami juga punya beberapa produk. Kami memang ingin membangun sebuah ekosistem. Jadi, enggak cuma produk lepasannya saja, di mana kalau ada ibu-ibu yang memang mencari pendapatan tambahan.

Mereka bisa melihat Mapan sebagai aplikasi pendapatan tambahan, bahkan pendapatan utama. Karena MUM kami ada yang bahkan penghasilannya lebih dari UMR. Jadi, enggak dilihat lepasannya saja, hanya Mapan Pulsanya saja, tetapi keseluruhan ekosistem Mapan, yang nantinya [anggota] juga bisa punya poin. Royalti poin mereka nanti bisa mereka tukarkan ke berbagai macam hadiah.

Jadi, ada agen yang pendapatannya bisa sampai UMR? Apakah boleh dijelaskan lebih lanjut pendapatan UMR ini sumbernya dari produk apa saja?

Kalau MUM kami yang penghasilannya bisa sampai di atas Rp5 juta itu biasanya mereka berjualan semuanya. Ini yang mungkin fun fact-nya juga, MUM kami yang paling top bisa punya grup arisan sampai 100 lebih, jadi benar-benar produktif banget. Mereka mendapatkan komisi dari penjualan arisan yang lebih dari 100 grup.

Mereka juga pastinya berjualan juga ke anggota mereka, untuk Mapan Pulsa, Mapan Tagihan, dan Mapan Mart. biasanya, ibu-ibu [di Mapan] yang sukses besar itu mereka yang jual semuanya dan punya network yang besar.

Mapan sendiri bergerak di bidang digital. Bagaimana pemahaman digital yang dimiliki oleh individu yang tergabung dalam komunitas Mapan?

Mapan ini adalah perusahaan yang bergerak dengan tren. Dulu, di 2015, arisan kami pakai katalog fisik yang kami print lalu dipakai jualan ke rumah-rumah. Karena zaman itu belum ada teknologi dan aplikasi seperti sekarang.

Tapi sekarang, setelah kita mengalami pemerataan teknologi yang lebih baik, orang-orang lebih fasih memakai aplikasi. Kami jadi bisa berpindah dari katalog kami yang tadinya fisik, sekarang semuanya online menggunakan aplikasi. Memang mungkin untuk keseluruhan, kelompok menengah ke bawah tidak se-tech savvy generasi kita, tetapi di sinilah peranan MUM itu penting. Itu juga alasan mengapa Mapan punya model yang one to many. Jadi, ada MUM yang menjadi ambassador kami ke komunitasnya. Jadi, Mapan bisa berhubungan dengan MUM ini melalui teknologi, dengan online, tapi MUM sendiri ke anggota-anggotanya bisa menyesuaikan, tergantung anggotanya itu karakternya seperti apa.

Makanya, unsur agen dan komunitas ini jadi penting untuk Mapan, sebagai cara masuk kami ke target segmen ini.

Jadi, ada opinion leader di komunitas itu ya?

Betul. Jadi, ketua komunitas ini biasanya influencer di komunitasnya. Biasanya, mereka bikin video mereka sendiri, marketing sendiri untuk WhatsApp grupnya. Jadi, mereka bikin konten sendiri. Memang tipikalnya seperti itu yang kami cari dari agen atau MUM.

Berarti mereka juga melakukan digital marketing mereka sendiri, begitu, ya?

Betul. Jadi, mereka ada bikin poster dan iklan mereka sendiri. Biasanya mereka [pengunjung] menggunakan WhatsApp dan Facebook untuk beriklan dan mencari anggota serta pembeli mereka.

Apa yang ingin Anda lakukan untuk Mapan ke depannya?

Dengan Mapan, ada dua area yang kami rasa penting banget. Pertama, pastinya kami mau terus-menerus menumbuhkan arisan supaya bisa diterima dan dinikmati oleh lebih banyak warga Indonesia. Jadi, Mapan juga memang melakukan banyak perluasan area dan sebagainya di tahun ini, supaya efeknya itu bisa lebih terasa sama semua orang. Itu salah satu fokus pertama kami.

Kedua, yang tadi saya sampaikan juga, [fokus Mapan] apakah ada layanan lain yang bisa membantu target segmen kami, untuk kelompok berpenghasilan rendah, memiliki akses yang lebih banyak ke peluang bisnis juga akses terhadap barang dan jasa.

Kami tahu sebenarnya mereka ini, yang tergolong kelompok berpenghasilan menengah ke bawah, biasanya mereka enggak bankable. Jadi, susah bagi mereka mendapatkan produk-produk finansial.

Jadi, seperti yang saya tawarkan tadi, dari sisi produk teknologi kami nanti akan menjadi suplemen terhadap produk utama kami, yaitu arisan.

Sebagai perempuan yang menjadi pemimpin suatu perusahaan yang juga memberdayakan perempuan, adakah pesan yang ingin Anda sampaikan untuk perempuan-perempuan lain di luar sana?

Ini aku ambil dari salah satu diskusi aku bersama MUM dan menjadi inspirasi buat aku, bahwa ternyata ketika bertemu dan bertanya motivasi MUM ikut Mapan itu enggak cuma untuk menambah penghasilan tetapi juga mereka ingin merasa percaya diri bahwa sebagai perempuan saya bisa punya penghasilan sendiri. Menurutku, ini inspiratif banget.

Dan mungkin pesan utama yang disampaikan Mapan itu sendiri, sesuai dengan nama kami yaitu Mapan, kami bukan hanya mau meningkatkan taraf ekonomi, tetapi kami juga mau meningkatkan rasa integritas mereka. Membantu mereka merasa taraf dirinya tinggi. Jadi, mereka bisa punya dignity level yang lebih baik dan percaya diri bahwa mereka punya hak yang sama dengan orang-orang lain untuk barang-barang dan layanan finansial yang lebih baik.

Jadi, itu pesan aku, bahwa kami di sini melihat wanita itu enggak cuma kami berdayakan dari sisi memberikan penghasilan tambahan, tetapi kami juga mau menambah rasa percaya diri dari MUM kami, bahwa diri mereka bisa jauh lebih baik dengan produk-produk Mapan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: