Kemenparekraf Ajak Delegasi KTT Y20 Wujudkan Pariwisata Berkualitas & Berkelanjutan
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak delegasi KTT Y20 untuk berperan aktif mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia (generasi muda) dan pengarusutamaan gender.
Menurutnya, hal ini penting guna memperkuat ketahanan masyarakat dalam mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja pasca pandemi Covid 19 dalam hal ini, KTT Y20 merupakan wadah resmi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat berdialog dalam meningkatkan kesadaran terhadap persoalan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus yang nantinya akan disampaikan sebagai rekomendasi kepada pemimpin G20.
"Pariwisata yang berkelanjutan akan memberikan pengalaman yang lebih kepada wisatawan. Pariwisata berkelanjutan yang berkualitas memaksimalkan pada pemberian pengalaman baik kepada wisatawan di suatu destinasi,” kata Angela dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (20/7/2022).
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Permintaan Pelaku Ekonomi Kreatif: Butuh Pemimpin yang Menangkap Aspirasi
Selain berwisata, di saat yang sama aktivitas pariwisata juga fokus untuk mengangkat martabat budaya lokal dan kearifan masyarakat, memaksimalkan pembangunan ekonomi bagi masyarakat setempat, dan melestarikan kesejahteraan lingkungan. Indonesia dengan berbagai kekayaan sumber daya alam dan kebudayaan dikatakan Angela, memiliki potensi yang tinggi dalam mewujudkan hal tersebut.
"Pariwisata berkelanjutan sangat membantu kita untuk melestarikan lingkungan, budaya, dan memberikan dampak sosial ekonomi yang positif. Jadi, di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kami sudah berupaya mengarusutamakan konsep pariwisata berkelanjutan. Mengapa? karena kami melihat manfaatnya dan kami melihat bahwa jika kami membangun pariwisata berkelanjutan di Indonesia maka akan bisa menjadi nilai jual yang unik bagi Indonesia," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan studi yang telah banyak dilakukan, bahwa saat ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap isu-isu keberlanjutan sudah sangat tinggi. Terlebih adanya pandemi COVID-19 semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
"Ini bukan hanya konsep, bukan lagi teori, ini kesempatan kita untuk meraihnya bersama. Kita harus membangun pariwisata berkelanjutan," kata Angela.
Untuk itu, lanjut Angela, kita perlu memperkuat ekosistem penggerak untuk praktik-praktik berkelanjutan di sektor pariwisata. Untuk itu, diperkirakan akan ada banyak investasi terhadap sektor ini dan itulah yang telah kami lakukan.
“Kami juga telah meluncurkan program Carbon Footprint serta berbagai program tentang pengelolaan sampah di destinasi. Dan kami tahu kami harus berbuat lebih banyak dan semoga dengan keterlibatan generasi muda (delegasi Y20), kita bisa berbuat lebih banyak di masa depan,” jelasnya.
Di kesempatan itu, Angela juga mengundang delegasi KTT Y20 untuk dapat mendukung penuh berbagai rekomendasi yang tertuang dalam rekomendasi dari hasil Tourism Working Group yang telah dilakukan sebelumnya di Bali. Di mana satu dari lima pilar rekomendasi tersebut, adalah pemberdayaan perempuan dan generasi muda yang tangguh di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Berbagai isu telah diangkat dalam kelompok kerja pariwisata, termasuk mengatasi kesenjangan upah gender di sektor pariwisata, memajukan peran perempuan, dan memberikan pelatihan yang tepat bagi kaum muda.
"Banyak hal yang dapat dilakukan oleh delegasi Y20 dan kaum muda untuk mendukung rekomendasi TWG. Namun, ada tiga tindakan yang saya ingin sebutkan terkait pentingnya partisipasi pemuda. Yakni dalam diskusi kebijakan, pengarusutamaan gender, dan keterlibatan bersama dengan masyarakat," kata Angela.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: