Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsekuensi Keras Disiapkan China, Jika Ketua DPR Injakkan Kaki ke Taiwan karena...

Konsekuensi Keras Disiapkan China, Jika Ketua DPR Injakkan Kaki ke Taiwan karena... Kredit Foto: Reuters/Elizabeth Frantz
Warta Ekonomi, Beijing -

Beijing tidak segan mengambil "langkah tegas dan kuat" jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi melanjutkan dengan rencana yang dilaporkan untuk mengunjungi Taiwan, kata Kementerian Luar Negeri China, Selasa (19/7/2022).

Pelosi, yang berada di urutan kedua dalam kursi kepresidenan, akan mengunjungi pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri pada Agustus, menurut sebuah laporan di Financial Times.

Baca Juga: Taiwan Mau Diperkuat Senjata Amerika Senilai 108 Juta Dolar, China Spontan Marah-marah

Dia awalnya dijadwalkan untuk mengunjungi pada bulan April tetapi harus ditunda setelah dia dinyatakan positif COVID-19.

Pelosi akan menjadi anggota parlemen Amerika berpangkat tertinggi yang mengunjungi sekutu dekat AS itu sejak pendahulunya sebagai pembicara, Newt Gingrich, berkunjung ke sana 25 tahun lalu.

"Kunjungan Pelosi akan sangat merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, berdampak serius pada fondasi China-AS hubungan dan mengirim sinyal yang sangat salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijiang pada briefing harian.

“Jika AS bersikeras untuk mengambil jalan yang salah, China akan mengambil tindakan tegas dan kuat untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya,” kata Zhao, dilansir Associated Press.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menolak mengomentari kunjungan Pelosi yang diharapkan ke Taiwan.

Jean-Pierre mengatakan dukungan Amerika Serikat untuk Taiwan tetap “kokoh,” sambil menegaskan kembali komitmen lama AS terhadap kebijakan “Satu China” yang mengakui Beijing sebagai pemerintah China tetapi memungkinkan hubungan informal dan hubungan pertahanan dengan Taipei.

China dalam beberapa hari terakhir juga telah meningkatkan retorikanya atas penjualan senjata AS ke Taiwan, menuntut pembatalan kesepakatan senilai sekitar 108 juta dolar AS yang akan meningkatkan peluang angkatan bersenjatanya untuk bertahan hidup melawan musuhnya yang jauh lebih besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: