Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taiwan Mau Diperkuat Senjata Amerika Senilai 108 Juta Dolar, China Spontan Marah-marah

Taiwan Mau Diperkuat Senjata Amerika Senilai 108 Juta Dolar, China Spontan Marah-marah Kredit Foto: Getty Images/Roberto Galan
Warta Ekonomi, Beijing -

China telah menuntut agar Amerika Serikat segera membatalkan penjualan senjata terbarunya ke Taiwan, lapor penyiar negara China pada Senin (18/7/2022), mengutip Kementerian Pertahanan Nasional negara itu.

Mengutip Reuters, Pentagon mengatakan pada Jumat (15/7/2022) bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan bantuan teknis militer ke Taiwan senilai sekitar 108 juta dolar AS.

Baca Juga: Takut China Dominasi Pasar, Eh Menkeu Amerika Malah Koar-koar Begini

"Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan bantuan teknis militer ke Taiwan senilai sekitar 108 juta dolar AS," kata Pentagon.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, dan pulau yang diperintah secara demokratis itu telah mengeluhkan peningkatan tekanan militer dari Beijing untuk mencoba dan memaksanya untuk menerima kedaulatannya.

AS hanya memiliki hubungan tidak resmi dengan Taipei. Tetapi undang-undang AS mengharuskan Washington untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri, dan pemerintahan Presiden Joe Biden telah berjanji untuk meningkatkan keterlibatan dengan pulau itu.

Taiwan meminta bantuan terbaru, termasuk suku cadang dan perbaikan untuk tank dan kendaraan tempur, dan dukungan teknis dan logistik dari pemerintah AS dan kontraktor, kata Pentagon.

"Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada keberlanjutan kendaraan penerima, senjata kecil, sistem senjata tempur, dan barang-barang dukungan logistik, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: