Disebut Trauma Berat, Psikolog Klinis: Istri Ferdy Sambo Berpotensi Alami PTSD
Istri Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo disebut ahli berpotensi mengalami post traumatic stress disorder atau PTSD. Hal itu akibat pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. Kondisi ini umumnya dialami korban kekerasan atau kejadian yang bersifat traumatik.
Psikolog Klinis, Miki Amrilya Wardati, menjelaskan, seseorang dalam kondisi PTSD akan mengeluarkan reaksi-reaksi atau gejala ketidakstabilan baik secara emosional maupun fungsi psikologis lainnya.
"Perlu waktu dulu untuk cooling down atau healing bagi seseorang yang mengalami kekerasan seksual agar kondisi psikisnya lebih stabil. Lalu pada saat recalling, fungsi emosi dan kognisinya pun lebih stabil," kata Miki kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Bahkan, kata Miki, kroban kekerasan seksual umumnya juga membutuhkan terapi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemulihan. "Bahkan korban pelecehan seksual perlu mendapat terapi terlebih dahulu," ujarnya.
Trauma Berat
Istri Ferdy Sambo sempat dikabarkan dalam kondisi trauma berat. Dia bahkan disebut terus-menerus menangis. Hal ini diungkapkan oleh psikolog Novita Tandry yang ditunjuk Polres Metro Jakarta Selatan untuk mendampingi istri Ferdy Sambo menjalani trauma healing.
"Beliau sekarang mengalami gangguan traumatis karena langsung berada saat kejadian itu terjadi. Sangat syok dan terus-menerus menangis, keadaannya secara mental psikologis memang sangat butuh pendampingan dari ahlinya psikolog," kata Novita kepada wartawan, Rabu (13/7) lalu.
Selain istri Ferdy Sambo, kata Novita, pihaknya juga memberi pendampingan psikologis terhadap anak-anaknya meski salah satu anak Ferdy Sambo telah berusia dewasa. "Tidak lepas juga anak-anak, walau yang pertama sudah dewasa, 17 tahun, 15 tahun, dan 1,5 tahun. Itu semuanya saya dampingi," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: