Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Bakal Dorong UMKM untuk Garap Pasar Ekspor

Kemendag Bakal Dorong UMKM untuk Garap Pasar Ekspor Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan gencar mendorong para pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) untuk menggenjot pangsa pasar ekspor. 

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan bahwa pihaknya memiliki program untuk pendampingan UMKM yakni Pusat Pendidikan Ekspor Indonesia (PPEI). 

“Kami memiliki program atau kegiatan rutin secara berkala untuk memastikan UMKM ini bisa didampingi secara berkesinambungan," katanya, dalam webinar "UMKM Goes To Global Market" yang digelar pada Rabu (20/7/2022). 

Baca Juga: Sharing Economy Sebaiknya Dijadikan Model Penggembangan UMKM Nasional

Pasalnya, kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas masih dikisaran 15-17 persen. Di mana, ekspor non migas mengalami surplus sebesar 24,5persen dibandingkan Juni 2021 lalu atau mencapai US$26,58 miliar.

Jerry menuturkan bila Kemendag ingin meembantu  para pelaku UMKM Indonesia terus berkembang dengan terlibat dalam melakukan ekspor sejumlah barang andalan. 

“Kita bisa berikan (ekspor) produk andalan ke UMKM, jadi penting bagi kita untuk siasati dan menyusun strategi yang tepat dan formuasi tepat untuk jadikan UMKM ini membuat produk andalan ekspor,” ucapnya. 

Ia mengungkapkan bila ada lima produk andalan ekspor dari Indonesia yakni batu bara, minyak sawit, besi baja, kendaraan, hingga produk alas kaki. 

Baca Juga: Dorong UMKM Perseorangan di Medan Terapkan Standardisasi Produk, BKPM Mudahkan dengan OSS

Tak hanya itu, menurut Jerry UMKM bisa ikut mengincar 5 negara yang jadi tujuan ekspor terbesar Indonesia seperti China, Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia USD 6,99 miliar. “Ini semua top 5 produk ini dan destinasi ini jadi instrumen diversifikasi produk ekspor kita,” terangnya. 

Untuk itu, Kemendag berupaya untuk memastikan supaya UMKM bisa go global, karena kontribusinya terhadap konsumsi rumah tangga sangat besar dan juga untuk perdagangan nasional. 

"Mungkin lebih 90 persen berpusat kepada produksi household atau konsumsi rumah tangga. Tetapi untuk ekspor masih harus ditingkatkan karena nilainya belum maksimal," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: