Masyarakat Indonesia kini telah melek digital. Hal ini bisa dilihat dari penetrasi pengguna internet yang meningkat terus, bahkan kini sudah mencapai 204,7 juta atau 73,7% dari total penduduk. Hampir segala aktivitas kini bisa dilakukan online. Hal tersebut juga terkait dengan jejak digital, sebagai jejak data yang ditinggalkan dari aktivitas di dunia maya.
"Saat ini kita sangat mudah menemukan orang atau mencari identitas dan informasi seseorang. Ini adalah sebuah aset yang perlu benar-benar kita jaga," kata Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Selasa (19/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Sambut Era Digital, Penuhi Google dan Medsos dengan Kearifan Lokal Indonesia
Dia mengatakan, pengguna internet harus paham mengenai keamanan digital yang juga berkaitan dengan jejak digital, jejak digital dapat berpengaruh langsung terhadap karier seseorang. Juga kerentanan dalam terkena penipuan dan kejahatan di dunia cyber karena terungkapnya identitas pribadi lewat unggahan di media sosial.
Jejak digital antara lain berupa unggahan foto atau status, konten blog, komentar, riwayat pencarian, transaksi belanja, riwayat e-mail, riwayat telepon dan video call. Lebih lanjut, dia mengatakan agar pengguna membatasi informasi yang akan dibagikan di dunia maya. Berpikir sejenak sebelum mengunggah sesuatu sebab menghapus konten tidak serta-merta memusnahkan konten dari internet. Pastikan juga agar hanya mengunggah hal-hal positif dan bermanfaat agar jejak digital yang ada juga memberikan portofolio baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum