Bukan Kebebasan Pemberian Parpol, Habib Rizieq Dapat Simpati dari Fahri Hamzah: Dia Ingin Berada di Tengah!
Namun, ia melihat ide rekonsiliasi tidak terjadi dalam kasus Habib Rizieq ketika itu. Menurutnya, seharusnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kala itu dapat menjadi aktor rekonsiliator yang meyakinkan pemerintah bahwa tak perlu menjadikan Habib Rizieq sebagai musuh yang dipersonalisasi berlebihan.
"Paling tidak dalam kasus HRS mereka tidak bisa meyakinkan pemerintah, bahwa tidak perlu menjadikan Habib Rizieq sebagai musuh, yang dipersonalisasi secara berlebihan," ucap Fahri.
Baca Juga: Untuk Kapitra Ampera: Habib Rizieq Sudah Kenyang Dipenjara, Gak Usah Nakut-Nakutin!
Sehingga, lanjut dia, kegagalan rekonsiliasi masa lalu antara Habib Rizieq dan pemerintah tak boleh terulang kembali. Ia berharap ada upaya menghadirkan rekonsiliasi usai bebas bersyaratnya Habib Rizieq.
"Karena itu sebenarnya kita perlu memang duduk secara lebih baik, untuk memikirkan bagaimana platform besar rekonsiliasi itu dapat kita hadirkan sebagai bagian dari politik kita di pemilu yang paling penting nanti," katanya.
Sebelumnya, Rizieq Shihab mengatakan bahwa pembebasan bersyaratnya murni perjuangan orang-orang yang telah mendoakannya, bukan dari partai politik atau kubu manapun.
Baca Juga: Anwar Abbas Lihat Celah Ada Persamaan antara Jokowi dan Habib Rizieq
"Jadi ini sengaja saya garis bawahi, pembebasan bersyarat saya bukan pemberian partai politik, bukan pemberian pejabat, bukan pemberian kekuasaan, bukan," ujar Rizieq di kediamannya, Gang Paksi, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2022).
Selain dari orang-orang yang selalu mendoakan kebebasannya, lanjut Rizieq, kebebasannya juga termasuk perjuangan dari istri tercintanya. "Dan yang memberikan jaminan adalah istri saya tercinta Syarifa Fadlun binti Fadil bin Usman bin Yahya," jelasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: