Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laporan Malaysia Sebut Inflasi Melonjak, tetapi Indonesia Masih Lebih Buruk

Laporan Malaysia Sebut Inflasi Melonjak, tetapi Indonesia Masih Lebih Buruk Kredit Foto: Reuters/Edgar Su

Sedangkan pada subkelompok sayuran meningkat delapan persen pada Juni 2022, dan pada subkelompok susu, keju dan telur naik 12,7 persen pada periode sama.

Pada kelompok transportasi terutama disebabkan kenaikan harga rata-rata bensin tanpa timbal RON97 sebesar 80 persen, pada harga RM4,77 (RM) atau setara Rp16.045,77 per liter dibandingkan dengan RM2,65 atau sekitar Rp9.312 per liter pada bulan yang sama tahun 2021.

Baca Juga: BP3MI Kalimantan Utara Fasilitasi Pemulangan 239 PMI Deportasi dari Malaysia

Kenaikan harga minyak tersebut merupakan dampak dari kenaikan harga minyak mentah Brent sebesar 64,3 persen menjadi 120,08 dolar AS atau sekitar Rp1.799.398 per barel pada Juni 2022.

Inflasi triwulan II 2022 naik 2,8 persen menjadi 126,6 dari 123,1 pada triwulan yang sama tahun 2021.

Sebagai perbandingan triwulanan, inflasi meningkat sebesar 1,1 persen dibandingkan triwulan I 2022 yang peningkatannya mencapai 0,9 persen.

Jika dibandingkan dengan inflasi bulan Juni 2022 di beberapa negara lain, maka tingkat inflasi di Malaysia yang mencapai 3,4 persen (y-o-y) tersebut memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan China yang mencapai 2,5 persen.

Namun demikian masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 7,7 persen, Filipina 6,1 persen, Korea Selatan enam persen, Indonesia 4,4 persen, dan Amerika Serikat yang mencapai 9,1 persen pada periode sama.

Sedangkan negara yang mencatat kenaikan inflasi dua digit pada Juni 2022 yakni Argentina mencapai 64 persen, Sri Lanka sebesar 58,9 persen, dan Pakistan yang mencapai 21,3 persen.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: