Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Brigadir J Sering Terima Ancaman Pembunuhan, Tapi Bukan dari Bharada E Kata Kuasa Hukum: Pernah Foto Bersama Ferdy Sambo

Brigadir J Sering Terima Ancaman Pembunuhan, Tapi Bukan dari Bharada E Kata Kuasa Hukum: Pernah Foto Bersama Ferdy Sambo Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat/hp
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar mengejutkan diungkap pengacara keluarga Brigadir J, yang menjadi korban tewas dalam baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak. Ia menuding bahwa Brigadir J kerap kali menerima ancaman pembunuhan.

Namun, menurut Kamaruddin, sosok yang mengirim ancaman tersebut bukanlah Bharada E. Padahal, Bharada E merupakan orang yang terlibat baku tembak dengan Brigadir J. Terkait hal itu, Kamarrudin mengeklaim telah mengantongi nama terduga pelaku teror pembunuhan terhadap Brigadir J. Sosok terduga pelaku menurutnya ada di foto Ferdy Sambo ketika berfoto bersama para ajudannya. 

"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu. Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (25/7/2022).

Ketakutan hingga Menangis

Baca Juga: Brigjen Ahmad Ramadhan Buka-Bukaan Soal Kasus Brigadir J, Katanya Akan...

Kamarudin menyebut ancaman pembunuhan ini diterima Brigadir J sejak Juni 2022. Brigadir J, bahkan sempat curhat hingga menangis saking takutnya dibunuh. Kamaruddin mengklaim memiliki bukti rekaman elektronik terkait adanya ancaman tersebut. Ancaman terakhir diterima Brigadir J satu hari sebelum kematiannya, yakni pada 7 Juli 2022.

"Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022," kata dia.

Menurut Kamaruddin, Brigadir J sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita terkait adanya ancaman ini. Kamaruddin masih merahasiakan sosok teman curhat Brigadir J tersebut dengan pertimbangan faktor keselamatan.

"Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat dia akan dibunuh. Dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," katanya.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Jadi Idola Baru, Netizen Blak-blakan Nasib Hotman Paris: Dulu Kupuja, Sekarang No!

Kamaruddin menyebut bukti rekaman elektronik ini telah disita oleh penyidik siber yang didatangkan dari Jakarta.

"Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat," ungkapnya.

"Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan kata Karopenmas kan di depan tangga. Berarti kalau analisanya kan dia mau naik tangga makanya dibunuh. Itu kan analisa tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: