Namun, penambang Tiongkok kembali beroperasi pada September 2021. Menurut data Statista, AS mewakili 37,84% dari tingkat hash global, diikuti oleh China sebesar 21,11% dan Kazakhstan sebesar 13,22%.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa penurunan harga GPU yang meroket telah membuka jendela kecil peluang bagi penambang kecil untuk mendapatkan peralatan penambangan yang lebih kuat dan efisien.
Meskipun demikian, penambang melihat penurunan harga GPU sebagai sarana untuk mengimbangi biaya operasional mereka di tengah pasar beruang yang sedang berlangsung.
Meredakan kekhawatiran terkait penggunaan daya selangit, sebuah laporan yang dirilis oleh Dewan Penambangan Bitcoin mengungkap bahwa hampir 60% listrik yang digunakan untuk penambangan BTC berasal dari sumber yang berkelanjutan.
Studi ini juga menemukan bahwa penambangan BTC hanya menyumbang 0,09% dari 34,8 miliar metrik ton emisi karbon yang diperkirakan diproduksi secara global dan hanya mengkonsumsi 0,15% dari pasokan energi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: