Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungan ke Boeing dan SpaceX, Menkominfo Siapkan Cadangan untuk Satelit SATRIA-1

Kunjungan ke Boeing dan SpaceX, Menkominfo Siapkan Cadangan untuk Satelit SATRIA-1 Kredit Foto: Kominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat yang betujuan untuk memastikan kemajuan pembuatan satelit di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System.

Untuk diketahui, Boeing merupakan perusahaan manufaktur satelit untuk proyek Hot Backup Satellite (HBS). SpaceX perusahaan penyedia roket peluncur (rocket launcher) untuk HBS tersebut. Sementara, Hughes Network System merupakan perusahaan yang menyediakan solusi broadband bagi satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang digunakan HBS.

Baca Juga: Kemenkominfo Tak Jadi Blokir Google hingga YouTube

Dalam kunjungan ini, Menkominfo didampingi Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo Anang Latif, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail, dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong.

BAKTI Kemkominfo Maret lalu telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan pemenang lelang Konsorsium Nusantara Jaya. Konsorsium Nusantara Jaya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.

Direktur Utama BAKTI Anang Latif menjelaskan ada beberapa alasan pentingnya pengembangan proyek HBS ini. "HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRA-1. Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience," jelasnya, dikutip dari siaran pers yang diterima.

Proyek pembuatan HBS berlangsung sejak 19 Oktober 2021 ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui BAKTI melaksanakan pengadaan dengan berpedoman pada Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 4 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite untuk Transformasi Digital.

Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail menerangkan, teknologi satelit ini merupakan pilihan paling tepat untuk mengatasi permasalahan pemerataan akses internet bagi negara yang bentang wilayahnya berkepulauan seperti Indonesia ini.

Baca Juga: UMKM Lokal Menuju Global, Kominfo: Pertemuan Ketiga DEWG G20, Momentum Tepat!

"Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata. Teknologi satelit melengkapi berbagai penyediaan infratruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T)," katanya.

Program HBS direncanakan memulai konstruksinya tahun 2022 ini dan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023. Diharapkan pada kuartal keempat tahun 2023 sudah dapat beroperasi melayani masyarakat.

Selain mengunjungi Boeing, SpaceX dan Hughes Network System, Menkominfo Johnny G. Plate juga bertemu dengan Qualcomm, Cisco, Maxar, dan Meta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: