Dikhianati Prabowo-Sandi dan Masuk Penjara, Pengamat: Habib Rizieq Tak Lagi Jadi Magnet Politik
Pengamat coba menganalisis kekuatan Habib Rizieq Shihab (HRS) di panggung politik. Pasca organisasi yang dipimpinnya, Front Pembela Islam (FPI), dibubarkan, pengamat menilai pengaruh HRS mulai luntur.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Terlebih, dia melihat tidak adanya tokoh politik yang menjenguk eks Imam Besar FPI itu setelah dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu (20/7).
Baca Juga: PKS Dibuat Senang Atas Bebasnya Habib Rizieq, Akan Digaet untuk 2024?
"Panggungnya sudah bubar, organisasi sudah dibubarkan dan dianggap sebagai organisasi terlarang," kata Adi yang dihubungi wartawan, Selasa (26/7).
Menurut Adi, hal itu membuat Habib Rizieq Shihab ditinggalkan oleh para elite politik yang pernah didukungnya saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan Pilkada DKI Jakarta 2017. "Tidak mengherankan ketika bebas, tidak ada satu pun elite politik yang datang. Itu menunjukkan HRS sudah mulai tidak dihitung, bukan lagi magnet politik," lanjutnya.
Adi menyebutkan sikap yang ditunjukkan oleh elite-elite tersebut membuat Rizieq lebih berhati-hati untuk kembali terjun ke dunia politik. Rizieq sudah merasakan dikhianati ketika pihak yang didukungnya pada 2019, yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno malah bergabung dengan pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: