Terbaca, Profesor Ungkap Alasan Polandia Borong Senjata Tempur Korea Selatan
Leif-Eric Easley, associate professor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul, mengatakan kesepakatan senjata berakar pada administrasi mantan Presiden Moon Jae-in, yang mencari kontrak asing besar untuk meningkatkan industri pertahanan Korea Selatan.
Pengganti Moon, Presiden Yoon Suk Yeol, yang menjabat pada bulan Mei, juga ingin mendorong ekspor seperti itu.
Baca Juga: Jokowi Temui Para Pemimpin Bisnis Korea Selatan, Lihatlah Apa yang Dibahas
"Tetapi perang di Ukraina meningkatkan taruhan geopolitik" untuk Seoul, kata Easley, dilansir CNN.
Kesepakatan senjata yang menguntungkan dengan Polandia, anggota NATO, berarti Korea Selatan diharapkan untuk berbagi "beban untuk pertahanan tatanan internasional," kata Easley.
"Washington dan NATO akan mengharapkan Seoul untuk meningkatkan bantuan ke Ukraina dan menjaga sanksi terhadap Rusia, bahkan jika hal itu datang dengan biaya untuk ekonomi Korea Selatan," kata Easley.
Sejak bergabung dengan NATO pada tahun 1999, Polandia telah menjadi anggota kunci dari aliansi 30-anggota, dan telah membeli peralatan militer buatan AS, termasuk tank pertempuran utama Abrams dan jet tempur F-35 siluman.
Polandia juga telah menjadi pendukung besar pemerintah di Kyiv setelah invasi Rusia, membuat kesepakatan untuk mengirim lebih dari 200 tank dan propelled howitzer ke Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: