Pelaku penipu di dunia digital makin pintar. Mereka tidak beraksi terang-terangan seperti dulu. Sekarang ini pelaku mengumpulkan data pribadi korban sedikit demi sedikit. Setelah data lengkap, mereka melakukan penipuan dan penyamaran.
Dalam melakukan aksinya, penipu terkadang menelepon korban. Mereka menyamar sebagai keluarga korban dan berada dalam kejadian urgensi seperti masuk rumah sakit atau di kantor polisi. Individu yang cakap digital tidak boleh panik menghadapi situasi seperti ini. Tetap harus berpikir kritis dan utamakan konfirmasi.
Baca Juga: Tanamkan Nilai Pancasila Agar Ruang Digital Lebih Positif
"Jangan panik, tetap tenang. Biarkan dua sampai 10 detik dulu agar tenang. Kemudian tanya dari mana. Ketika dijawab, bilang akan menghubungi lagi dengan alasan sibuk meeting sehingga kita punya waktu untuk mengonfirmasi," kata Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, UMKM Investor, Andry Hamida, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Rabu (27/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pelaku mendapat data diri korban sedikit semi sedikit hingga menjadi kesatuan utuh yang dapat digunakan untuk menipu, mencuri, dan dibutuhkan untuk kebutuhan lainnya. Mereka mengumpulkan data dari media sosial dan data-data digital lainnya.
Pelat nomor kendaraan, alamat rumah, nama lengkap, tanggal lahir, hingga nama anak. Data-data ini terkadang tanpa disadari tersebar melalui media digital. "Jangan memberikan data pribadi secara mudah. Ini sering terjadi tanpa disadar," kata Andry.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Pentingnya Etika Digital Saat Selancari Luas dan Beragamnya Internet
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, UMKM Investor, Andry Hamida. Kemudian, Dosen Fikom Universitas Dr Soetomo; Creative Project Dignity Picture, Citra Rani Angga Riswari, S.Sos, M.Med.Kom; serta Digital Campaign Strategist Seknas Jaringan GUSDURian, Muhammad Pandu.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum