Pengguna internet terus meningkat setiap tahunnya, kini sudah mencapai 204,7 juta atau setara 73,7% dari total populasi penduduk di Indonesia. Masyarakat makin nyaman dengan segala sesuatu yang digital karena memberikan kemudahan dan kepraktisan. Namun, ada risiko yang mengancam pengguna media digital jika tidak berhati-hati saat beraktivitas di dalamnya.
"Salah satunya jika data pribadi pengguna bocor. Dampaknya bisa mengarah pada penyalahgunaan," kata Digital Marketing, Diaz Yasin, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Rabu (27/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Tantangan Dunia Digital, Globalisasi dan Cepatnya Arus Informasi di Internet
Kebocoran data bagi organisasi bisnis bisa berdampak buruk pada reputasi organisasi dan keuntungan finansial. Untuk organisasi pemerintah, data yang dibobol dapat berarti mengungkap informasi yang sangat rahasia kepada pihak asing. Bahkan, dapat menjadi ancaman bagi pemerintah dan warganya. Sementara untuk individu, pencurian identitas dan penyalahgunaan identitas atas pribadi juga dapat merusak reputasi yang menjerat masalah hukum serta tindakan pemerasan.
Lebih jauh, Diaz mengatakan ada cara yang bisa dilakukan agar data pribadi tidak bocor. Seperti membuat password yang kuat serta menggantinya rutin, aktivasi otentifikasi 2 faktor (2FA), terapkan enskripsi, miliki cadangan email. Sebagai pengamanan, saat browsing Anda juga bisa menggunakan private browsing dengan incognito mode, gunakan tracker blocker, blokir iklan di internet yang sering kali muncul, bersihkan cookies & cache secara berkala, dan hati-hati dalam memberi izin ke aplikasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum