Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Kurang Manjur, Omzet dan Cuan Sido Muncul Anjlok pada Paruh Pertama Tahun 2022

Bisnis Kurang Manjur, Omzet dan Cuan Sido Muncul Anjlok pada Paruh Pertama Tahun 2022 Kredit Foto: Instagram/tolak_angin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada awal tahun ini terbilang kurang manjur. Hal itu tercermin dari laba dan penjualan Sido Muncul yang kompak turun pada paruh pertama 2022. 

Laba bersih Sido Muncul anjlok 11,24% dari Rp502,00 miliar per Juni 2021 menjadi Rp445,59 miliar per Juni 2022. Salah satu faktornya adalah penurunan tipis pada penjualan, yakni sebesar 2,42% dari Rp1,65 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp1,61 triliun pada semester I 2022.

Baca Juga: Resmi Jadi Presiden Komisaris Baru, Sanjiv Mehta Bicara Inovasi dan Masa Depan Unilever Indonesia

Penjualan produk jamu herbal dan suplemen menyusut dari Rp1,06 triliun pada Juni tahun lalu menjadi Rp988,73 miliar pada Juni tahun ini. Sementara itu, produk makanan dan minuman mencatatkan kenaikan penjualan dari sebelumnya Rp526,24 miliar menajdi Rp544,82 miliar. Begitu juga dengan produk farmasi, total penjualannya meningkat dari Rp67,09 miliar menjadi Rp78,55 miliar. 

Meski penjualan menurun, Sido Muncul menanggung beban pokok penjualan yang lebih besar sehingga memperkecil margin keuntungan. Secara tahun ke tahun, beban pokok penjualan naik dari Rp724,72 miliar per Juni 2021 menjadi Rp757,61 miliar. Kenaikan juga terjadi di beban umum dan administrasi, yaitu awalnya Rp98,68 miliar menjadi Rp119,87 miliar. 

Beban penjualan dan pemasaran dapat dipangkas dari senilai Rp223,96 miliar menjadi Rp195,25 miliar. Pendpatan lain-lain membaik dari sejumlah Rp13,44 miliar menjadi Rp19,25 miliar. Namun, penghasilan keuangan menyusut menjadi Rp14,76 miliar pada Juni 2022, sedangkan pada Juni 2021 mencapai Rp22,01 miliar.

Total aset Sido Muncul per Juni 2022 mencapai Rp3,58 triliun. Nilai tersebut lebih kecil daripada periode per Desember 2021 yang sebesar Rp4,07 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: