Perubahan gaya hidup serba digital, membuat aktivitas lebih banyak dilakukan secara daring. Masyarakat bahkan semakin nyaman dengan transaksi digital meski sebenarnya memiliki risiko tinggi. Kini, bahkan menurut We Are Social, pengguna internet sudah mencapai 204,7 juta, setara 73,7% dari total populasi penduduk Indonesia.
Manager Program DCG Indonesia, Anandito Birowo mengatakan, menurut survei bahkan 78% sudah merasa nyaman berbelanja daring. Sementara di sisi lain tingginya aktivitas digital membuka potensi buruk penipuan dan pencurian akun.
Baca Juga: Tantangan Budaya Digital di Negara Multikultural
"Setiap pengguna harus memahami betul konsep keamanan digital untuk memastikan penggunaan layanan digital secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman," kata Anandito saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Kamis (28/7/2022).
Lebih jauh dia mengatakan, keamanan data pribadi bukan sekadar hanya untuk mengamankan data yang dimiliki saja, tapi juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Dalam aspek keamanan digital, pemahaman yang perlu dimiliki meliputi mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, termasuk keamanan digital bagi anak dengan tidak sembarangan mengunggah foto dan identitas anak.
"Setiap unggahan akan menjadi jejak digital yang bisa digunakan orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau kejahatan digital," katanya lagi,
Tak hanya itu, jejak digital juga bisa memengaruhi kehidupan seseorang di masa mendatang. Apalagi jika unggahan bersifat negatif seperti ujaran kebencian, perundungan, hingga tindakan yang bersifat rasis dan akan mempermalukan di masa depan. Misalnya berupa komentar kasar dan perilaku yang bisa menimbulkan dampak besar.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Manager Program DCG Indonesia, Anandito Birowo dan Ketua RTIK Kab. Ngawi Fetty Kurnia, serta Dosen STIE Mandala & PMII, Zainul Hasan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: