Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Publik Bertanya, Pakar Taiwan Beber Alasan Mengapa Joe Biden Menusuk China dan Rusia di Saat yang Bersamaan

Publik Bertanya, Pakar Taiwan Beber Alasan Mengapa Joe Biden Menusuk China dan Rusia di Saat yang Bersamaan Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Taipei -

Seorang peneliti yang berbasis di Taiwan mengutarakan komentar tentang pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menusuk China dan Rusia di saat bersamaan. 

"Amerika Serikat sedang melakukan perang proksi dengan Rusia saat ini. Tekanan terhadap Washington dari konflik bersenjata di Ukraina oleh karena itu relatif tidak signifikan," kata Dr. Chang Ching, dilansir Sputnik News.

Baca Juga: Pakar Militer: Sinyal Politik yang Dikirim Washington ke Beijing Kacau Gara-gara Taiwan

Dr. Chang, yang juga merupakan ahli militer utama di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan keamanan regional di Taiwan mengaitkan agenda ekonomi dan politik Washington dan Beijing.

"Bagaimana menstabilkan interaksi dengan Beijing yang terkait erat dengan kinerja ekonomi domestik dan resesi di Amerika Serikat lebih penting untuk agenda politik langsung Biden. Inilah alasan mengapa Biden secara eksplisit tidak setuju dengan segala upaya untuk mengintimidasi Beijing saat dia mencoba upaya terbaiknya untuk melakukan dialog puncak dengan Xi," paparnya.

Pemerintah Biden, kata Dr. Chang, melakukannya melalui retorika, provokasi, ancaman, dan kebijakan sanksi.

"Selalu tidak bijaksana untuk menghasilkan permusuhan di banyak bidang pada saat yang sama," cendekiawan itu menekankan.

Menurut akademisi tersebut, ada "indikasi politik" tertentu bahwa upaya Pelosi untuk mengunjungi Taiwan "tidak terkoordinasi dan tidak sinkron dengan kebijakan Biden secara keseluruhan di China."

Namun demikian, "manuver politik sembrono ini" telah menciptakan jebakan bagi presiden AS dan "memberikan alasan sempurna bagi politisi partai lawan untuk menekan tim keamanan nasional Biden."

Sementara baik Biden maupun kepemimpinan politik China tidak tertarik untuk meningkatkan ketegangan atas Taiwan, "kami tidak tahu kapan dan bagaimana Washington dapat menemukan garis merah mencapai titik tidak bisa kembali," Dr. Chang memperingatkan.

"Sangat berbahaya bagi taktik pengiris salami (AS) untuk mengintimidasi Beijing dengan menyesuaikan praktik diplomatik tertentu terhadap Taipei," katanya.

"Dari sudut pandang Beijing, semua manuver politik ini dengan sengaja mendorong Taiwan untuk menyatakan kemerdekaan. Tidak ada batasan pasti untuk memicu konflik antara Washington dan Beijing, tetapi risikonya pasti meningkat dalam beberapa tahun terakhir," pungkas sang peneliti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: