Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ritel Kroasia Adopsi Cryptocurrency di Tengah Pasar yang Tidak Stabil

Ritel Kroasia Adopsi Cryptocurrency di Tengah Pasar yang Tidak Stabil Kredit Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu jaringan supermarket terbesar di Kroasia, Konzum, telah mengadopsi cryptocurrency sebagai alat pembayaran untuk produk mereka sejak tahun 2021 silam.

Tahun ini, pembayaran melalui cryptocurrency seperti Bitcoin mengalami peningkatan pesat di tengah gejolak ekonomi yang membuat harga cryptocurrency menjadi tidak stabil.

Dikutip dari Cointelegraph, Selasa (2/8/2022), Inez Barbir selaku direktur aplikasi bisnis Konzum mengatakan, "Konzum secara resmi mulai menerima cryptocurrency sebagai pembayaran untuk produknya pada Desember 2021, memungkinkan pelanggan membayar online dengan sembilan cryptocurrency seperti BTC dan Ether (ETH) serta stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC)."

Baca Juga: Jadi Dua Kandidat Terakhir Perdana Menteri Inggris, Sunak dan Truss Nyatakan Pro Kripto

Lebih lanjut, Barbir menjelaskan bahwa peluncuran metode pembayaran baru berhasil diterapkan dan kini Konzum tengah memperluas opsi pembayaran kriptonya.

Dalam keterangannya kepada Cointelegraph, seorang juru bicara dari perusahaan menyatakan bahwa meningkatnya pembayaran kripto di Konzum terjadi karena sejalan dengan peningkatan adopsi kripto di Kroasia.

"Terlepas dari bear market, kami puas dengan minat yang terus tumbuh. Minat keseluruhan dalam pembayaran cryptocurrency terus meningkat dengan mantap serta minat untuk implementasi pembayaran cryptocurrency di Kroasia."

Ia juga menerangkan bahwa Kroasia menempati urutan atas di Uni Eropa dalam kesiapan adopsi kripto. Sesuai dengan laporan yang diberikan oleh platform pendidikan Forex Suggest, Kroasia memiliki skor kesiapan kripto sebanyak 6,2/10 di samping negara-negara seperti Uni Emiret Arab, Georgia, dan Rusia.

Dalam adopsi kripto sebagai pemabayaran di Konzum, pengingkatan terjadi juga karena munculnya perusahaan fintech Electrocoin yang kemudian menjadi mitra mereka.

Namun, terlepas dari adanya peningkatan dalam jumlah transaksi cryptocurrency, tetapi masih ada ketidakpastian dalam penggunaan cryptocurrency. Salah satu alasannya adalah karena adanya ketidakamanan dan kecurigaan terhadap teknologi baru, serta karena pengaruh regulasi yang ada.

Sejauh ini, pemerintah Kroasia masih diam mengenai regulasi ini, namun Bank Nasional Kroasia menekanka bahwa cryptocurrency bukan alat pembayaran yang sah di negara tersebut dan juga tidak diakui sebagai mata uang asing atau instrumen pembayaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: