Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Keluarkan Jurus Jitu Guna Percepat Pengendalian Wabah PMK

Kementan Keluarkan Jurus Jitu Guna Percepat Pengendalian Wabah PMK Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) serta mitra lainnya, termasuk Pemerintah Australia. Kerja sama tersebut dilakukan sebagai upaya menangani kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan babi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan bahwa selain memaksimalkan vaksinasi yang termasuk dalam agenda temporary dan permanen dalam penanganan PMK, pihaknya juga terus melakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan pada kandang-kandang hewan untuk menanggulangi penularan PMK.

Baca Juga: Akhirnya Peternakan Tak Perlu Risau, Kementan Beri Kompensasi Dampak Wabah PMK, Simak!

Yasin Limpo juga mengatakan bahwa pada saat kunjungan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, banyak obrolan yang membahas tentang kerja sama antar negara di sektor pertanian.

“Banyak hal yang kami diskusikan, isu global, tantangan-tantangan climate change, dan kebutuhan dua negara baik dalam pengamanan pertanian di Indonesia dan Australia,” kata Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/22).

Dalam hal ini, Yasin Limpo memaparkan bahwa isu serius yang dia bahas pada saat kunjungan tersebut adalah PMK. Dia mengatakan bahwa Australia juga memberikan perhatian yang serius terkait masalah tersebut.

Sementara itu, Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, memaparkan bahwa pihaknya memiliki hubungan yang cukup erat dalam urusan kerja sama, khususnya PMK yang menyerang sebagian besar hewan ternak.

“FAO telah bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia sejak awal wabah untuk mengendalikan PMK yang mengancam rantai pasokan pangan dan mata pencaharian peternak”, kata Aryal.

Lebih lanjut, FAO telah memfasilitasi upaya kerja sama internasional, seperti memberikan 10 ribu dosis vaksin PMK dengan dukungan dari Pemerintah Australia melalui proyek bersama FAO-Australia-ASEAN untuk penguatan mekanisme kesehatan hewan di Asia Tenggara (SMART-ASEAN). 

Hal tersebut merupakan salah satu kloter vaksin pertama yang tiba di Indonesia untuk mengawali upaya vaksinasi nasional pada bulan Juni 2022 yang lalu. FAO juga telah memfasilitasi beberapa pertemuan konsultasi dengan pakar internasional dari berbagai negara untuk bertukar pengetahuan dan praktek terbaik untuk mengendalikan PMK. 

Baru-baru ini, FAO juga menerjunkan tim ahlinya dalam misi darurat ke beberapa provinsi yang terdampak PMK untuk memberi saran tentang tindakan jangka pendek dan jangka panjang kepada Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Babak Baru Kasus ACT, Polri Tancap Gas Telusuri "Hasil Kejahatan" Ahyudin Cs

Selain itu, FAO telah memasok berbagai peralatan laboratorium tambahan untuk meningkatkan kapasitas deteksi PMK oleh balai-balai veteriner. FAO dan Pemerintah Indonesia juga berharap dapat segera meluncurkan program pelatihan virtual bagi sekitar 350 petugas lapangan kesehatan hewan di 34 provinsi untuk mengendalikan PMK secara cepat dengan menggunakan materi pembelajaran yang berstandar internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: