Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunci Insiden Rumah Ferdy Sambo, Siapa Sangka Ternyata Ada di Jenazah Brigadir J, Simak!

Kunci Insiden Rumah Ferdy Sambo, Siapa Sangka Ternyata Ada di Jenazah Brigadir J, Simak! Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah pihak terus menyoroti kasus kematian Brigadir Joshua alias Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

Tak hanya publik, sejumlah tokoh ternama bahkan terus menyuarakan agar sejumlah pihak mengawasi bagaimana pengungkapan kasus tersebut berlangsung, salah satunya adalah Rocky Gerung.

Baca Juga: Babak Baru Kasus ACT, Polri Tancap Gas Telusuri "Hasil Kejahatan" Ahyudin Cs

Pengamat politik tersebut mengatakan kasus kematian Brigadir J bisa terungkap lewat cara  'berbicara' jenazahnya melalui bahasa yang disebut autopsi.

Dirinya mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan secara saintifik demi menemukan kunci untuk dapat mengungkap tuntas kasus ini.

"Jadi ini yang kita harus hormati, bahwa hak korban meski telah menjadi jenazah, dia bisa tetap mengucapkan pengetahuan dia tentang apa yang terjadi pada tubuhnya melalui ilmu forensik," kata Rocky Gerung kepada wartawan pada Senin (1/8/2022).

"Ini penting kita ucapkan sejak sekarang, izinkan Polri untuk melakukan scientific research berdasarkan prinsip ilmu pengetahuan kriminal, yaitu pembuktian berdasarkan fakta, bukan berdasarkan asumsi," katanya.

Sementara di sisi lain, Rocky Gerung menyebut hak privasi istri Ferdy Sambo yang memerlukan perlindungan hukum selaku korban dugaan pelecehan seksual Brigadir J juga perlu dihargai.

Apalagi, menurutnya perempuan rentan untuk dibully. Bahkan, dimanfaatkan tubuhnya melalui prinsip yang disebut femme fatale, yakni doktrin yang menganggap tiap kejahatan di belakangnya selalu ada sosok perempuan.

"Jadi sensasi terhadap femme fatale, yaitu keterlibatan perempuan dan biasanya berkaitan dengan isu sensasi seksual itu mesti kita hilangkan dulu," katanya.

Upaya menghindari hal-hal tersebut dianggap Rocky Gerung penting dilakukan agar semua pihak dapat masuk ke dalam perkara kasus ini melalui penelitian yang betul-betul saintifik.

Baca Juga: Duh... Komnas HAM Sebut Nakes yang Lakukan Tes PCR ke Rombongan Ferdy Sambo "Mangkir" dari Pemanggilan: Kami Sudah...

"Jadi hilangkan segala macam phantasmagoria, semacam keinginan untuk menimbulkan sensasi dangkal terhadap satu peristiwa kriminal, terutama yang di dalamnya ada aspek keperempuanan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: