Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Mas AHY Soroti 'Pembantu' Jokowi yang Sibuk Persiapan Nyapres: Jangan Sampai Ada...

Anak Buah Mas AHY Soroti 'Pembantu' Jokowi yang Sibuk Persiapan Nyapres: Jangan Sampai Ada... Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver sejumlah pihak dalam usaha maju di Pilpres 2024 terus jadi sorotan.

Bukannya tanpa alasan, beberapa pihak yang ingin maju di Pilpres saat ini terindikasi ada yang berasal dari kabinet Jokowi.

Menurut Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Para menteri yang mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) harus mundur dari jabatannya.

Menurut Kamhar, pejabat yang prosesnya selected atau ditunjuk harus mundur dari jabatannya setelah ditetapkan oleh KPU sebagai pasangan calon.

"Jadi, legitimasinya memang berbeda. Menteri adalah pejabat yang mekanismenya selected bukan elected," katanya di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pejabat negara yang dipilih langsung harus mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Lagi! Kader PSI Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Tajam: Di dalam Dia Mulai Gerah!

Berbeda dengan jabatan presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif karena dipilih oleh rakyat sehingga boleh cuti saat menjadi capres.

Kamhar juga mengingatkan para menteri yang berminat maju sebagai capres harus mengutamakan pelayanan kepada bangsa dan negara.

"Jangan sampai ada penyalahgunaan jabatan, apalagi Presiden Joko Widodo sering menginstruksikan kepada para menterinya untuk fokus bekerja," jelasnya.

Dia mengatakan akhir masa kepemimpinan Presiden Jokowi di periode dua ini menjadi dilema. Para menteri dan partai pendukungnya sudah mulai fokus untuk bertarung di Pemilu 2024.

"Ini memang selalu menjadi dilema pemimpin yang telah memasuki tahap akhir periode kepemimpinan. Apalagi ini sudah periode kedua dan Pak Jokowi dibatasi konstitusi untuk tak bisa maju lagi," ujarnya. (antara)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: