Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Pupuk Bersubsidi Aman, Baik Jenis Urea dan NPK

Stok Pupuk Bersubsidi Aman, Baik Jenis Urea dan NPK Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebutkan stok pupuk bersubsidi Urea dan NPK secara nasional tersedia sesuai ketentuan pemerintah. Stok pupuk siap memenuhi alokasi pupuk bersubsidi untuk menyambut musim tanam pada musim kemarau.

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan bahwa stok pupuk bersubsidi Urea dan NPK berjumlah 857.504 ton. Rinciannya, stok pupuk Urea 457.785 ton dan NPK 399.719 ton. 

“Pupuk bersubsidi tersebut telah tersedia di gudang-gudang kami, dan siap untuk distribusikan ke seluruh jaringan kios-kios resmi sesuai dengan alokasi pemerintah daerah,” jelas Wijaya. 

Selain pupuk bersubsidi Urea dan NPK, Pupuk Indonesia juga masih memiliki stok untuk tiga jenis pupuk bersubsidi lainnya, yaitu pupuk SP-36 sejumlah 13.572 ton, pupuk ZA 58.565, dan pupuk Organik 33.286 ton.

Sesuai Permentan Nomor 10 Tahun 2022, ketiga jenis pupuk bersubsidi tersebut masih boleh beredar hingga September 2022. Sementara dari sisi penyaluran, hingga semester I 2022, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 4,1 juta ton.

Adapun rincian penyalurannya yaitu pupuk urea 2,02 juta ton, pupuk NPK 1,41 juta ton, pupuk SP-36 175 ribu ton, pupuk ZA 232 ribu ton, dan pupuk organik 250 ribu ton.

Wijaya menyebutkan bahwa ketentuan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi adalah, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar untuk setiap musim tanam, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan), dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.

Baca Juga: Stok Pupuk Subsidi Kian Menipis, Petani Didesak Beralih ke Pupuk Organik

Adapun jenis tanaman yang mendapat pupuk bersubsidi terdiri dari sembilan jenis komoditas pertanian strategis. Mulai dari padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi. Kesembilan komoditas ini adalah tanaman pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: