Perkembangan teknologi informasi semakin masif sehingga orang tua mau tidak mau menghadapi tanggung jawab besar. Di tengan kegagapan teknologi, mereka tetap harus menjadi pelopor pendidikan anak-anak berinternet sehat di dunia digital.
"Konsisten mendampingi anak dalam menggunakan perangkat digital sangat penting supaya tidak salah langkah," kata Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, S.Kom, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (2/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Waktu Makan, Anak Diharapkan Tanpa Gawai Bila Tidak Akan...
Perubahan gaya hidup serba digital membuat menawarkan kemudahan beraktivitas sehingga anak-anak generasi z memiliki kemampuan berpikir out of the box, kreatif, aktif, dan dinamis. Di sisi lain, mereka menjadi ketergantungan dan kecanduan gawai. Sebab itu, orang tua perlu mendampingi anak ketika menggunakan gawainya.
Orang tua harus mengambil langkah cerdas. Misalnya, membuat kesepakatan dengan anak terkait batasan waktu pemakaian gawai. Sekarang, lanjut Novianto, ada ajakan 18-21, yakni mengajak orang tua meninggalkan gawainya pada 18.00-21.00 dan fokus mendidik anak-anaknya di rumah. Ajakan bagus ini diharapkan konsisten dijalankan.
"Orang tua mesti berkomitmen untuk menggunakan perangkat digital yang terjadwal dengan tidak mengganggu interaksi dengan anak. Jangan hanya mampu menasihati anak, tapi juga menerapkan pada diri sendiri," ujar Novianto.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Kecanduan Gawai Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak, Ini Ciri-cirinya
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick. Kemudian Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, S.Kom, M.I.Kom, serta Digital Campaign Strategist Seknas Jaringan GUSDURian, Muhammad Pandu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas