Inflasi terus meningkat akibat perekonomian global yang semakin tidak stabil, mengakibatkan terjadinya hiperinflasi yang tentu dapat merugikan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
Dikutip dari Cointelegraph pada Kamis (4/8/2022), Jordan Peterson, seorang psikolog klinis, mengatakan bahwa hiperinflasi telah merugikan orang-orang yang telah bersabar bekerja dan menabung untuk masa depan.
Mereka yang telah menunda kepuasaannya dengan menabung untuk masa depan justru saat ini menghadapi situasi yang membuat mereka seolah dihukum karena tidak berfoya-foya di masa sebelumnya. Inflasi telah menyebabkan pasar menjadi terdistorsi.
Baca Juga: Bitcoin Tidak Menjamin, Bank Sentral Eropa Hadirkan Mata Uang Digital untuk Transaksi Lintas-Batas
Melihat hal ini, Peterson menyatakan ketertarikannya pada Bitcoin, yang menurutnya, tidak mengalami distorsi atau pun gangguan bahkan saat terjadi inflasi di pasar.
Menurutnya, Bitcoin merupakan perangkat yang memungkinkan masyarakat untuk beradaptasi di masa-masa seperti saat ini. Dengan kata lain, ia menyebut bahwa Bitcoin mampu memberikan harapan untuk masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: