Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil Pimpin Langsung Rapat Koordinasi PPI, Simak!

Bahlil Pimpin Langsung Rapat Koordinasi PPI, Simak! Kredit Foto: BKPM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memimpin langsung Rapat Koordinasi Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada tahun 2022.

Rapat yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh Gubernur dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari 13 provinsi.

Baca Juga: Bahlil Apresiasi Rencana Relokasi LG Electronics dari Tiongkok ke Indonesia

Penyusunan PPI ini akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan yang tersebar di 13 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku.

Dalam arahannya, Bahlil mengingatkan pentingnya pemerintah di pusat maupun daerah untuk memberikan  jalan yang jelas bagi investor untuk masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, penyusunan PPI ini akan dikawal sampai pada dokumen pra studi kelayakan (pra-Feasibility Study). PPI ini nantinya akan menjadi profil peluang investasi di daerah, sehingga dapat memberikan gambaran komprehensif dan mendetail kepada para calon investor.

Baca Juga: Menteri Bahlil: Soal Persepsi Meragukan Ada Investasi Masuk ke IKN, Gak Benar Itu!

"Hari ini kita buat Peta Potensi Investasi (PPI) sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus, kita lihat ada market nya, investasi itu yang kita tawarkan," ucap Bahlil, mengutip sebagaimana dalam rilisnya, Kamis (4/8/2022).

Lebih lanjut, Bahlil menekankan kembali bahwa ke depannya pemerintah akan fokus pada pembangunan industri berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan, agar produk yang dihasilkan memiliki nilai kompetitif dalam dunia usaha global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: