Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawara di Asia Tenggara, Indonesia Sumbang 40% Pangsa Ekonomi Digital ASEAN

Jawara di Asia Tenggara, Indonesia Sumbang 40% Pangsa Ekonomi Digital ASEAN Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah kondisi perekonomian global yang terus berubah sangat dinamis dan mengalami krisis, ekonomi Indonesia masih mampu bertahan dan bahkan mengalami peningkatan.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyebut ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di kuartal I-2022 sebesar 5,1%.

"Semoga di kuartal II (2022) masih bisa tumbuh di atas 5%," katanya dalam sebuah webinar bertajuk Digitalisasi debagai Sarana Pencegahan Korupsi, Cegah Korupsi Komoditas dan Optimalisasi PNBP, Rabu (3/8/2022) lalu.

Baca Juga: Adopsi Teknologi Meningkat, Sejumlah Organisasi di Indonesia Justru Masih Tertinggal soal Ketangkasan Digital

Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus tumbuh melebihi negara-negara ASEAN tersebut. Hal ini didukung dengan adanya penetrasi internet yang tinggi di Indonesia.

“Kalau kita lihat ekonomi digital Indonesia dibandingkan hampir semua negara di ASEAN, kita lihat Indonesia porsinya sekian kali lipat dibandingkan negara ASEAN lain. Sangat dominan sekali dan diprediksi akan terus tumbuh sangat signifikan,” ungkap Susiwijono sembari menunjukkan data terkait.

Ia pun melanjutkan, "kita ambil juga data mengenai penggunanya. Dibandingkan dengan data 2021 dibanding 2020, kalau total populasinya bertambah sekitar 1,1%, pengguna internetnya bertambah 15,5%. Jadi, pengguna internet sangat masif sekali dan dengan pertumbuhan sangat besar sekali."

Berdasarkan data dari tahun 2021, pertumbuhan ekonomi digital ASEAN tumbuh 49% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan berada pada nilai US$70 miliar. Dari nilai sebesar itu, Indonesia telah menyumbang sebesar 40% dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Penopang utama dari ekonomi digital Indonesia antara lain ada pada e-commerce, transportasi dan makanan, media online, serta layanan travel online.

"Mungkin terkait dengan ekonomi digital selain potensi dan user-nya sangat besar, ekonomi digital Indonesia sendiri juga sangat besar sekali terutama dari platform e-commerce dan setiap tahun mengalami kenaikan yang luar biasa. Dari sisi konsumen dan produsen peningkatannya juga sangat luar biasa. Tahun 2021 kemarin, peningkatan jumlah konsumen baru layanan digital pun sudah menembus angka 21 juta,” tutur Susiwijono.

Susiwiyono jug  menyatakan bahwa ekonomi digital Indonesia terus mengalami peningkatan karena pandemi yang terjadi telah mendorong akselerasi penggunaan teknologi di berbagai lini kehidupan. Saat ini, pemerintah tengah berupaya melakukan digitalisasi di berbagai bidang, yang tentu ke depannya dapat membantu mendorong perekenomian digital Indonesia agar semakin maju.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: