Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Survei: Kali Ini Elektabilitas Puan Maharani Nggak Bikin 'Ngelus Dada' Kalau Duet dengan 'Pembantu' Jokowi, Siapa?

Hasil Survei: Kali Ini Elektabilitas Puan Maharani Nggak Bikin 'Ngelus Dada' Kalau Duet dengan 'Pembantu' Jokowi, Siapa? Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manuver para aktor politik khususnya nama-nama yang dikabarkan kuat akan maju di Pilpres 2024 terus bisa dirasakan. Hasil rilis lembaga survei pun telah banyak mengeluarkan siapa "pemenang" sementara dari kontestasi tersebut.

Mengenai hal ini, Survei simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden oleh Center for Political Communication Studies menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani menempati posisi tertinggi.

“Di antara sejumlah simulasi, Prabowo-Puan unggul telak dibanding pasangan capres-cawapres yang lain,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan tertulis, hari ini.

Dengan masih berlakunya ketentuan presidential threshold  20 persen, paling banyak bisa terbentuk empat poros koalisi pilpres 2024, di mana PDIP menjadi satu-satunya partai politik yang berhak mengusung pasangan capres-cawapres tanpa perlu berkoalisi.

Temuan survei yang dilakukan CPCS menunjukkan pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani berpeluang unggul telak dalam sejumlah simulasi dengan elektabilitas mencapai 51,3 persen.

Baca Juga: Hasil Survei: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Kalah, "Pembantu" Jokowi Menang, Elektabilitas Puan Maharani Bikin "Ngelus Dada", Simak!

Pasangan Prabowo-Puan unggul dalam simulasi tiga pasangan capres-cawapres, mengalahkan pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (22,5 persen) dan pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (20,8 persen), sedangkan sisanya tidak tahu/tidak jawab 5,4 persen.

Menurut Okta, koalisi yang dibangun PDIP dan Gerindra dengan mengusung Prabowo-Puan memiliki peluang besar untuk menang pada Pemilu 2024.

“Komunikasi PDIP dan Gerindra sudah terbangun lama sejak keduanya menjadi oposisi pada masa Presiden SBY,” kata Okta.

Dalam simulasi yang lain, PDIP dan Gerindra kembali berpisah, mengusung capres-cawapres yang berbeda. Hasilnya, Ganjar-Andika menempati posisi pertama (43,6 persen), disusul Prabowo-Airlangga (23,7 persen), dan Puan bersama Menteri BUMN Erick Thohir (19,0 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 13,7 persen.

Simulasi lainnya, Anies-Puan menang tipis (31,3 persen) terhadap pasangan Prabowo dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (29,5 persen) dan pasangan Airlangga dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (28,8 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,4 persen.

“Di antara tokoh tiga besar partai, hanya Prabowo dan Puan yang memiliki peluang kuat untuk maju, sementara itu Anies dan Ganjar masih harus menaikkan posisi tawar jika ingin diusung oleh partai-partai,” kata Okta.

Meskipun demikian, Okta melihat peta koalisi partai-partai masih sangat cair, demikian pula dengan dinamika elektabilitas tokoh-tokoh.

Baca Juga: Lagi! Kader PSI Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Tajam: Di dalam Dia Mulai Gerah!

“Hingga saat ini simulasi Prabowo-Puan (koalisi PDIP-Gerindra) masih memimpin, dibayangi oleh Ganjar-Andika,” ucap Okta.

Survei CPCS dilakukan pada 22-27 Juli 2022 dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. [Antara]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: