Elektabilitas NasDem Ambruk Disebut Gegera Anies Baswedan, Musni Umar Jelas Nggak Terima: Patut Diduga, Pemodal Mau…
Sebagai sosok kandidat calon presiden (Capres) yang bahkan saat ini sering dikatakan terkuat di luar lingkar kekuasaan Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak pernah absen mendapat perhatian publik.
Elektabilitas yang selalu tinggi di beberapa lembaga survei juga menguatkan posisi Anies sebagai capres potensial di 2024. Bahkan Partai NasDem telah memilih Anies sebagai salah satu bakal kandidat yang akan mereka dukung di 2024.
Hanya saja menurut sejumlah lembaga Survei, NasDem elektabilitasnya “ambruk”, salah satu alasannya karena memilih Anies Baswedan.
Mengenai tudingan bahwa Elektabilitas NasDem ambruk karena Anies Baswedan, Sosiolog Musni Umar angkat suara melalui akun twitter pribadinya.
Musni menegaskan tidak memercayai hasil survei yang mengatakan elektabilitas NasDem turun karena Anies Baswedan.
“Saya tidak percaya gegara dukung Anies, elektabilitas Nasdem turun,” cuit Musni melalui akun twitter pribadinya, dikutip Jumat (5/8/22).
Rektor Universitas Ibnu Chaldun ini pun melontarkan pertanyaan tajam terhadap lembaga survei tersebut.
Pertanyaan tersebut adalah mengenao siapa yang membiayai mereka. Menurut Musni, para pemodal ke lembaga survei tersebut memiliki kepentingan sendiri.
“Lembaga survei yang melakukaan survei, dibiayai siapa? Patut diduga, pemodal mau biayai karrna ada kepentingan,” tambahnya.
Kepentingan tersebut antara lain adalah pengganjalan Anies Baswedan untuk maju lewat NasDem dengan narasi elektabilitas turun karena Anies.
“Dengan sebut Nasdem elektabilitas turun, harapannya Nasdem tidak calonkan Anies,” tutup Musni.
Sy tdk percaya gegara dukung Anies, elektabilitas Nasdem turun. Lmbg survei yg mlkkan survei, dibiayai siapa? Patut di duga, pemodal mau biayai krn ada kepentingan. Dgn sebut Nasdem elektabilitas turun, hrpnnya Nasdem tdk calonkan Anies. https://t.co/Ig2j80ZUFa
— Musni Umar (@musniumar) August 5, 2022
Sebelumnya Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta menyatakan elektabilitas Partai NasDem turun menjadi 2,1 persen dan salah satu alasannya adalah karena mengusung Anies sebagai bakal Capres.
“Keputusan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden membuat NasDem ditinggal oleh sebagian pemilih nasionalis,” kata Tri Okta dalam keterangannya yang dilansir Antara, dikutip dari laman Tempo.co Kamis, 4 Agustus 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: