Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Pelopor Jokowi-Prabowo 2024, Gagasan Qodari Mulai Kembali Diperbincangkan

Jadi Pelopor Jokowi-Prabowo 2024, Gagasan Qodari Mulai Kembali Diperbincangkan Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) menyalami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO//foc | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gagasan M. Qodari yang mempelopori Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto berpasangan di Pilpres 2024 saat ini kembali diperbincangkan.

Hal itu terbaca dari kedekatan Jokowi dan Prabowo yang terus terjalin dengan baik dan mesra seiring berjalannya waktu. Tak hanya sekali keduanya tampak mesra dalam suatu acara makin sering terlihat di Publik.   

Momentum Prabowo mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menutup kejuaraan bulu tangkis Piala Presiden 2022 di GOR Nanggala Cijantung, Jakarta, Sabtu (6/8/2022) lalu kemudian ditangkap sebagai simbol politik dalam Pilpres 2024. 

Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai perbincangan soal gagasan Jokowi dan Prabowo kemudian ramai dibicarakan publik awalnya dipelopori oleh M. Qodari yang ingin menduetkan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024.

“Saya berpendapat apa yang dikatakan saudara Qodari bahwa kedekatan itu kemudian menjadi tiga periode, saya kira pandangan itu pandangan beliau (Qodari),” kata Emrus Sihombing, Senin (8/8/2022).

Menurut Emrus, kedekatan Jokowi dan Prabowo ini sudah dimulai sejak Pilkada DKI tahun 2012 lalu, meski kemudian mereka berlawanan di Pilpres tapi tidak lama kemudian mereka menyatu. 

“Artinya Prabowo menjadi salah satu menteri yang diposisikan pada menteri yang strategis,” ujarnya.

Lanjut Emrus, Menteri Pertahanan dan Keamanan itu adalah menteri strategis dan tidak sembarang diberikan kepada orang, selain memiliki kompetensi di bidangnya juga dipertimbangkan dari faktor kedekatan dalam arti loyalitas.

“Presiden berikan jabatan itu karena Prabowo dinilai sosok yang loyal pada dia, dan kenyataannya sampai sekarang loyal. Salah satu buktinya Prabowo sering memberikan pujian kepada Jokowi kan. Nah itu satu bukti yang sangat loyal,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: