Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagaimana Cara Startup Bertahan Tanpa Investasi Eksternal? CEO NoLimit Bocorkan Model Bisnisnya

Bagaimana Cara Startup Bertahan Tanpa Investasi Eksternal? CEO NoLimit Bocorkan Model Bisnisnya Kredit Foto: Tri Nurdianti
Warta Ekonomi, Jakarta -

NoLimit, perusahaan teknologi Indonesia yang berfokus melakukan monitoring dan analisis pada media online melalui teknologi big data, ini kini berhasil mencapai 12 tahun anniversary tanpa pendanaan dari mana pun. Ini adalah hal yang menarik bagi sebuah industri atau perusahaan yang bisa bertahan tanpa adanya investasi dan bahkan berhasil memiliki mitra secara global.

Sejak didirikan pada 2010, CEO NoLimit, Aqsath Rasyid Naradhipa menyampaikan bahwa alasan perusahaannya terus berjalan tanpa adanya pendanaan dari luar adalah karena dia lebih mempercayai nilai dari produknya.

"Kami trust ke product kami, bahwa wah ini kalau misalnya kami dikasih cash pun kami bingung juga mau diputar ke mana ya? Karena in the end kami enggak dalam posisi kekurangan cash. Kami sudah dapat revenue, jadi yang kami butuhkan justru klien," ujarnya dalam sesi media gathering NoLimit bertema Startup Digital yang Sehat Membangun Ekosistem Digital Indonesia yang Kuat, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga: Dapat Guyuran Dana US$23 Juta dari Astra hingga Telkom, Paxel Siap Perkuat Misi Bantu UMKM

Membandingkan model bisnis yang dijalankannya dengan model bisnis perusahaan lain, Aqsath menyatakan orientasi yang selalu ia pastikan dalam membuat produk adalah nilai, bukan hanya uang. Manfaat yang bisa didapatkan oleh pelanggan adalah hal utama yang harus diperhatikan.

Developer produknya memang organik, secara grow mungkin lebih slow jika dibandingkan dengan mungkin [perusahaan] yang dapat funding, tapi secara produk memang lebih matang. Karena itu memang benar-benar real dipakai. Saya selalu bilang ke tim saya untuk memastikan bahwa tim membuat produk yang punya value, jangan yang cuma sekadar dapat uang, sehingga mereka enggak akan asal bikin produk,” tegasnya.

Menanggapi cara Aqsath menjalankan bisnisnya, investor sekaligus Chief Executive Offive BNI Ventures, Eddi Danusaputro menyatakan, ke depannya, NoLimit bisa memiliki peluang untuk menerima investasi dari eksternal karena adanya tuntutan untuk berkembang. Mau tidak mau, perusahaan harus mengambil keputusan untuk dapat menghadapi persaingan dan bertahan dengan segala cara, termasuk menerima investasi eksternal yang dapat digunakan untuk mendukung biaya operasional perusahaan.

"Saya akan challenge, mungkin karena memang [NoLimit] nyaman dengan posisinya sekarang, yaitu profitable atau cash positive. Tapi mungkin saya akan bilang, kalian belum terlalu agresif. Maybe you need to expand to other countries atau other location atau mungkin produknya tidak vertikal tapi horizontal extension."

"Jadi saya sebagai investor akan challenge, you’re doing great tapi could be bigger gitu kan. Termasuk ekspansi dan sebagainya. Kadang kalau mau ekspansi ya harus ambil uang dari ventures capital. Itu salah satu caranya, tapi kembali pada pada founder utamanya,” tutur Eddie dalam kesempatan yang sama.

Aqsath pun menanggapi tantangan ini dengan tetap berpegang teguh untuk deliver value kepada pelanggannya. Daripada berfokus untuk meyakinkan investor, Aqsath lebih memilih untuk mengembangkan perusahaannya melalui pandangan yang lebih berorientasi pada pelanggan, yaitu dengan meyakinkan pelanggan bahwa produk yang ia hasilkan bisa membawa manfaat. Dengan begitu dia meyakini bahwa manfaat dari produknya akan dapat membawanya pada pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: