Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beralih Total dan Tambah Daya ke Listrik PLN, PTPN VI Berhasil Hemat Biaya Operasi

Beralih Total dan Tambah Daya ke Listrik PLN, PTPN VI Berhasil Hemat Biaya Operasi Listrik PLN | Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik industri PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Unit Sei Kunyit Muara Labuh sebesar 690 kilovolt ampere (kVA) atau meningkat dari 240 kVA.  

General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo menyatakan, lewat tambahan daya ini, PLN mendukung PTPN VI Unit Sei Kunyit Muara Labuh untuk meningkatkan produksi dan mendongkrak kualitas ekspor dengan memastikan pasokan listrik yang andal.

Hal ini sebagai komitmen perseroan dalan mendorong pertumbuhan ekonomi lewat layanan kelistrikan.

Baca Juga: PLN Siapkan Infrastruktur dan Stimulus, Perkuat Ekosistem Sambut Mobil Listrik Produksi Dalam Negeri 

"Tambahan kebutuhan daya ini adalah sinyal bahwa industri di Sumbar atau mungkin juga secara nasional mulai menguat. Maka PLN harus mendukung sinyal baik ini dengan tanggap," ujar Toni, Selasa (9/8/2022).

Toni berharap, ke depannya semakin banyak pelaku bisnis maupun industri yang mengikuti jejak PTPN VI menghentikan operasional pembangkit mandiri dan memanfaatkan listrik PLN sepenuhnya dalam menunjang kegiatan operasional atau dedieselisasi. 

Toni pun mengajak pelaku usaha yang masih menggunakan pembangkit mandiri di samping menggunakan listrik PLN, untuk segera beralih sepenuhnya menggunakan listrik PLN dan melakukan penambahan daya. 

Menurutnya, selain pasokan listrik lebih berkualitas, penggunaan listrik PLN secara total juga lebih efisien dan membantu menurunkan produksi emisi karbon sehingga membuat lokasi usaha lebih nyaman, bersih, dan ramah lingkungan karena tidak ada pembuangan hasil bahan bakar solar. 

"Dedieselisasi pada dasarnya menguntungkan pelaku usaha karena efisiensinya. Apalagi untuk pembangkit yang menggunakan solar, seperti yang kita tahu, harga solar industri saat ini cenderung tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Direktur PTPN VI Arianja mengungkapkan, dengan penambahan daya ke 690 kVA, PTPN VI akan menggunakan listrik PLN 100 persen untuk operasional pabrik pengolahan sawit dan penerangan di seluruh kawasan PTPN VI. 

"Listrik PLN terbukti andal dan dapat menekan biaya produksi. Semoga di daya 690 kVA nanti PLN tetap konsisten memberikan pasokan listrik yang andal," ujarnya.

PTPN VI Unit Sei Kunyit Muara Labuh sebelumnya masih menggunakan listrik PLN serta tambahan pembangkit mandiri dengan bahan bakar cangkang sawit sisa produksi pabrik berkapasitas 680 kVA, yang beroperasi saat penggunaan pabrik sedang tinggi.

Dengan pembangkit tersebut, perusahaan membutuhkan biaya maintenance per tahun sekitar Rp1,9 miliar, ditambah tagihan PLN sekitar Rp120 juta per bulan atau Rp1,44 miliar per tahun. Masih ditambah biaya operasional lainnya yang tidak terduga. 

Seiring dengan meningkatnya kegiatan produksi pabrik, serta untuk memudahkan ekspor, PTPN VI memutuskan untuk beralih menggunakan kualitas listrik yang lebih andal, stabil, ramah lingkungan, dan efisien dari PLN secara total. Setelah dikalkulasikan, jika beralih ke PLN efisiensi mencapai 10 hingga 25 persen.

"Karena tagihan listrik kemungkinan hanya Rp250 juta per bulan atau Rp3 miliar per tahun. Sedangkan dengan memakai PLN dan sebagian memakai pembangkit sendiri, kami harus menyiapkan biaya operasional maksimal Rp4 miliar setiap tahunnya," jelasnya. 

Maka dengan dedieselisasi ke PLN, PTPN VI dapat pensiunkan pembangkit mandirinya atau menjadikan sebagai back-up system saja. 

"Dengan beralih total menggunakan listrik dari PLN, biaya maintenance bisa dialihkan untuk perbaikan kualitas produksi," tutup Arianja

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: