Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

#KompolnasBerbohong Jadi Trending Topic, 'Analisis Kompolnas Kalah Sama Analisa Netizen, Bubarkan Saja'

#KompolnasBerbohong Jadi Trending Topic, 'Analisis Kompolnas Kalah Sama Analisa Netizen, Bubarkan Saja' Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Polri telah menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. 

Kapolri sampai dua kali menyatakan bahwa kasus itu bukan tembak menembak sebagaimana rilis awal yang disampaikan kepolisian.

"Ditemukan perkembangan baru bahwa tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan," kata Sigit dalam konferensi pers di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Selasa (9/8/2022).

"Saya ulangi, tidak ditemukan peristiwa fakta tembak-menembak," sambungnya.

Selain itu, Sigit menegaskan peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Sesuai hasil penyelidikan, ternyata Ferdy Sambo menjadi dalang tewasnya Brigadir J.

Usai rilis resmi dari Kapolri, jagad media sosial ramai-ramai menyerang pernyataan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto yang pada awal peristiwa itu menyatakan kasus tewasnya Brigadir J diawali aksi tembak-menembak antara Brigadir J dengan Bharada E yang dilatarbelakangi oleh dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.

Bahkan, bentuk protes warganet ditumpahkan dengan tagar #KompolnasBerbohong yang trending di Twitter yang hingga pukul 01.00 WIB sudah di-retweet hingga 2.150.

Netizen pun memberikan tanggapannya:

@605Try Jadi Kompolnas ini Kerjanya apa?? membela kepentingan siapa?? Menurut saya Kompolnas di Bubarkan saja supaya menghemat Uang Negara, masa Analisis Kompolnas kalah sama analisa Netijen #KompolnasBerbohong 

@sensus_888: Apa pendapatnya @mohmahfudmd @henrysubiakto Terhadap keterangan bohong Benny Mamoto ini? Ayo jgn mingkem..jgn giliran org kecil langsung di respon #KompolnasBerbohong

Untuk diketahui, jagad media sosial beberapa hari ini ramai sebuah video pernyataan Ketua Harian Kompolnas Benny J Mamoto yang pada awal kasus itu diungkap, Benny percaya bahwa kasus tewasnya Brigadir J bermula dari tembak-tembakan dan mengakui motifnya adalah pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J ke istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati.

Menurut Benny, kasus ini berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J yang masuk ke kamar. Kemudian istri Kadiv Propam teriak. Lalu Bharada E mendengar, langsung turun untuk mengecek ada kejadian apa.

"Setelah turun ternyata ditemui disitu ada Brigadir J yang justru malah menodongkan senjata. Kemudian melakukan tembakan. Kemudian terjadilah tembak-menembak yang akhirnya Bharada E meninggal dunia,” jelas Benny.

Lanjut kata dia, jika orang bertanya mengapa tujuh tembakan Brigadir J tidak ada yang tepat sasaran sementara lima tembakan Brigadir E semuanya tepat sasaran.

Dia menjelaskan bahwa Brigadir J dalam kondisi panik, sementara Brigadir E dapat lebih fokus mengarahkan senjatanya.

"Yang pertama perlu dijelaskan bahwa kondisi Brigadir J ini dalam keadaan panik, dalam keadaan tidak fokus untuk membidikkan senjatanya karena kaget ketahuan sehingga arah tembakannya tidak menyentuh," terangnya.

"Di samping itu terhalang oleh tangga. Sementara Brigadir E dapat Fokus karena dia ada di atas kemudian mengarahkan senjatanya ke Brigadir J. Di samping itu brigadir E ini ternyata juara menembak di brimob sehingga bidikannya tepat,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: