Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Klaim Pasar Modal RI paling Tokcer di ASEAN, Ini Buktinya...

OJK Klaim Pasar Modal RI paling Tokcer di ASEAN, Ini Buktinya... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim pasar modal Indonesia merupakan pasar modal terbaik di ASEAN. Pasalnya, kinerja pasar modal Indonesia tetap kinclong di tengah tekanan perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi global.

Meskipun di kuartal II hingga kuartal III tahun ini juga diwarnai berbagai dinamika pasar akibat tekanan inflasi global, namun hingga penutupan perdagangan tanggal 9 Agustus 2022 kemarin, IHSG masih mencatatkan kinerja yang sangat baik, yaitu sebesar 7.102,88 poin atau tumbuh 7,92 %secara year to date. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp9.315triliun atau secara Ytd juga meningkat sebesar 12,83%.

Bahkan, di kuartal II tahun 2022, pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni IHSG di level 7.276,19 pada 21 April 2022 dan nilai kapitalisasi pasar menyentuh Rp9.555 triliun di 28 April 2022. Baca Juga: OJK: Pasar Modal Adalah Barometer Daya Tahan dan Kekuatan Indonesia

"Kinerja IHSG serta kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia ini juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga, bahkan hampir semua Bursa ASEAN mengalami pertumbuhan negatif," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Peringatan 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Menurutnya, aktivitas penghimpunan dana di sepanjang tahun 2022 juga terus meningkat. "Kami mencatat hingga tanggal 8 Agustus 2022 kemarin, terdapat 149 penawaran umum dengan total emisi sebesar Rp151,18 triliun, 48 diantaranya adalah emiten baru," pungkasnya.

Sementara itu, kinerja Emiten berdasarkan laporan keuangan kuartal I dan kuartal II 2022, tercatat tumbuh positif. Dari 722  Emiten yang telah menyampaikan laporan kuartal I 2022, terdapat peningkatan total laba Emiten secara yoy sebesar 110,01 persen menjadi Rp167,52 triliun.

Berdasarkan data laporan keuangan kuartal II 2022 yang baru disampaikan oleh 314 Emiten, OJK mencatat rata-rata pertumbuhan nilai laba tertinggi masih dibukukan oleh Emiten yang bergerak di bidang teknologi sebesar 7.904,59  persen, diikuti Emiten yang bergerak di bidang transportasi dan logistik sebesar 1.238,84 persen dan kemudian Emiten yang bergerak di bidang energi sebesar 397,59 persen.

Di sisi lain, pertumbuhan jumlah investor juga meningkat cukup signifikan. Saat ini, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 9,38 juta atau meningkat 25,20  persen Ytd.

"Pertumbuhan investor tertinggi dicatatkan oleh investor Reksa Dana dan mayoritas masih didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun mencapai sekitar 59,43 persen," cetusnya. Baca Juga: Penutupan Sesi Kedua, Apresiasi IHSG Terpangkas Jadi 0,23%

Di bidang pengaturan, sampai 9 Agustus 2022, OJK telah menerbitkan delapan regulasi Pasar Modal, yakni dua POJK dan enam SE OJK yang bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, penyempurnaan proses bisnis, maupun terkait dengan peningkatan upaya pengawasan terhadap industri Pasar Modal.

Dalam pelaksanaan penegakan hukum di bidang Pasar Modal, sampai dengan 9 Agustus 2022, OJK telah menetapkan 671 surat sanksi yang terdiri dari 33 sanksi peringatan tertulis, dua sanksi pembekuan izin, satu sanksi pencabutan izin, dan 623 sanksi administratif berupa denda dengan jumlah denda seluruhnya sebesar Rp30,75 miliar.

Selain itu, OJK juga menerbitkan 12 perintah tertulis sebagai upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: