Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penasihat Presiden Donald Trump Dapat Ancaman Pembunuhan dari IRGC Iran

Penasihat Presiden Donald Trump Dapat Ancaman Pembunuhan dari IRGC Iran Kredit Foto: AP/Evan Vucci

Pada Rabu, Bolton berterima kasih kepada lembaga penegak hukum karena menggagalkan dugaan plot pembunuhan atas dirinya. Dia mengecam upaya pemerintah AS saat ini untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.

"Senjata nuklir dan kegiatan teroris Iran adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Amerika memasuki kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang gagal, dan akan menjadi luka yang ditimbulkan bagi diri kita sendiri dan sekutu terdekat kita di Timur Tengah. Saya tetap berkomitmen untuk memastikan hal itu tidak terjadi," ujar Bolton.

Iran menuduh AS memiliterisasi Timur Tengah dengan menjual dan menyediakan senjata bernilai miliaran dolar kepada Israel serta negara-negara Teluk Arab. Iran menepis tuduhan Barat bahwa mereka sedang berupaya membangun senjata nuklir.

Washington dan Teheran mendorong untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap ekonomi Iran.

Pada 2018 di bawah pemerintahan Trump, AS menarik diri dari perjanjian tersebut dan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Iran. Sebagai tanggapan, Teheran telah meningkatkan program nuklirnya jauh melampaui batas seperti yang ditetapkan oleh pakta perjanjian tersebut.

Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden dilanjutkan secara singkat di Wina pekan lalu. Uni Eropa menawarkan “teks terakhir” untuk memulihkan kesepakatan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: