Alamak! Tindakan Gibran Sang Anak Presiden Mengingatkan pada Ahok: Nasibnya Berakhir.....
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, memberikan keterangan terkait sikap arogannya terhadap Paspamres. Tindakan copot masker dengan cara kasar itu sontak mengundang tanggapan warganet.
Dikutp dari unggahan twitternya, @gibran_tweet. Putra sulung Jokowi itu meminta maaf. Dia juga menyebut, wibawa korban mesti dijaga.
"Maaf. Justru wibawa korban yg harus saya jaga," ujar Gibran Rakabuming(13/8/2022).
Baca Juga: Endorse Prabowo Jadi Capres 2024, Fix Jadi Pilihan Rasional Buat Jokowi
Meskipun telah melakukan klarifikasi, warganet masih merasa tidak terima dengan tontonan kurang baik itu. Seperti akun @Indra12410598. Menurutnya, Putra Jokowi itu tidak punya etika.
"Paspampers salah tapi gayamu kui luih salah patentang patenteng kemilinti bro, opo meneh nyopot masker tentara ga punya etika, sopan dan adab," ujarnya.
Sementara @abbay_AFC mengatakan, pernah ada sosok pemimpin arogan seperti Gibran. Namun nahas nasibnya, didemo masyarakat.
Sosok yang dimaksud adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Terakhir yg saya ingat pemimpin yg "sok keras" nasibnya berakhir di demo jutaan rakyat masuk penjara mas..," kata @abbay_AFC.
Sedikit lebih bijak dari komentar netizen yang lain, @A_count3 mengingatkan Gibran, cukup memposisikan diri saja, kata dia.
"Posisikan diri aja, dirimu itu orang terpandang. Gak seharusnya melakukan hal itu. Jaga wibawamu mas. Dengan adanya kekerasan, bukan berarti pelecehan juga dibenarkan. Sekian," tulisnya.
Adapun @MatinoKhoirudi1, menanyakan apakah kekerasan harus dibalas kekerasan. Apalagi Gibran seorang figur, tokoh masyarakat, dan putra Presiden.
"Baru jadi wali kita aha sudah AROGAN . Terus apa beda anda dg paspampres yang belaku kasar pada sesama manusia. Apa kalian tidak bisa bicara lebih sopan dari sesama? Atau haruskah kasar dibalas deg cara kasar pula ?," ujar @MatinoKhoirudi1.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: