Cyberbullying Rawan Dialami Anak-anak di Dunia Maya, Bisa Pengaruhi Prestasi Akademik
Riset Digital Civility Indeks pada Mei 2020 Microsoft mengungkap, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Sebanyak 27% responden mengaku pernah mengalami hate-speech, 43% lainnya menerima berita hoaks dan penipuan, sedangkan 13% lainnya merasakan tindakan diskriminasi. Salah satunya adalah perilaku cyberbullying atau perundungan sosial di dunia digital.
Sekretaris RTIK Kabupaten Blitar, Nuriyan Dwi Saputri mengatakan cyberbullying di dunia digital sangat rawan sekali untuk anak-anak. Bisa menyebabkan anak enggan pergi ke sekolah dan berpengaruh pada psikologisnya.
Baca Juga: Hati-hati, Unggahan di Media Sosial Berpotensi Memicu Kejahatan Cyber
Cyberbullying meliputi banyak bentuk, seperti doxing, membagikan data personal seseorang ke dunia maya. Cyberstalking, mengintip dan memata-matai seseorang di dunia maya, termasuk membalas dendam dengan penyebaran foto atau video vulgar yang bisa juga untuk memeras korban.
"Setiap orang perlu memahami dampak dari cyberbullying bagi korban, karena pada dasarnya sebagian pengguna juga tidak sadar saat berperilaku di media sosial," kata Nuriyan saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (11/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Ini Penyebab Seseorang Melakukan Cyberbullying
Padahal, kata dia, di kehidupan nyata maupun maya kata-kata yang ditulis melalui kolom komentar juga ikut memengaruhi korban. Secara mental korban bisa merasa kesal, malu, bodoh, bahkan marah. Adapun secara emosional korban bisa merasa malu dan kehilangan minat pada hal yang disukai. Bahkan dampaknya juga bisa ke fisik korban, seperti lelah karena kurang tidur atau mengalami gejala sakit perut dan sakit kepala.
Lebih mengkhawatirkan, cyberbullying juga memiliki dampak psikologis yakni mudah depresi, marah, cemas, merasa gelisah, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri. Dampak sosialnya, korban bisa mengucilkan diri, merasa kehilangan percaya diri, lebih sensitif kepada teman dan keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: